Yusuf Blog News :

Panasonic Lumix GX1

Written By INSPIRASI on Wednesday, July 25, 2012 | 5:03 AM


Terjangan kamera berukuran mungil dengan fitur lensa yang dapat diganti-ganti (atau akrab disebut CSC, compact system camera) sepertinya tidak tertahankan lagi dengan semakin banyaknya vendor yang mengadu nasib di jenis produk ini.

Sebagai salah satu pelopornya, Panasonic tidak tinggal diam dan meluncurkan kamera CSC terbarunya yaitu Lumix GX1.

Desain
Jika Anda mengikuti atau malah memiliki kamera MFT (Micro Four Thirds) seri GF dari Panasonic sebelumnya, seperti GF1, GF2 atau GF3, maka GX1 boleh dibilang lebih mendekati GF1 dari segi desain.

Lumix GF3 dirancang sebagai kamera MFT yang mungil dan praktis dimasukkan ke tas tangan, tapi GX1 sedikit berbeda. Faktor ergonomis amat ditonjolkan di sini dan peningkatan yang diberikan juga cukup banyak. Imbasnya, ukuran GX1 lebih besar dibandingkan GF3 tapi pegangannya pun lebih nyaman. Kualitas rancang bangun juga amat baik, bahkan yang terbaik untuk kamera seukurannya.

Deretan tombol fungsi yang menghiasi bagian belakangnya memiliki ukuran yang pas. Untuk tata letak menu, termasuk mudah dikuasai. Ada dua menu, yaitu Quick Menu untuk mengakses berbagai fungsi fotografi yang sering digunakan seperti setting ISO, white balance, resolusi gambar, metering dan sebagainya. Sedangkan untuk tombol menu di tengah dapat mengatur semua aspek fotografi dan kamera yang ada.

 

Kualitas layar termasuk memadai, dengan resolusi 460 ribu titik yang tajam. Layarnya cukup terang dan tetap nyaman dilihat saat digunakan di bawah pancaran sinar matahari.

Saat masuk ke mode preview gambar, Anda dapat langsung menyentuh layar untuk memperbesar dan memperkecil foto atau menghapusnya. Sayangnya, layar sentuhnya kurang responsif sehingga kami sering harus menekan layar lebih dari satu kali untuk mengaktifkan satu fungsi. Untunglah semua fungsi tersebut dapat dilakukan juga melalui tombol fisik yang ada di sisi kanan layar.

Fitur dan kinerja
Selain telah dilengkapi opsi pemotretan manual, ternyata cukup banyak fitur otomatis yang menyenangkan di GX1. Anda bisa bereksperimen dengan berbagai efek fotografi menarik yang masuk dalam menu “Creative Control”. Ada beberapa efek asyik seperti Expressive, Retro, High Key, Low Key, Sepia, High Dynamic, Toy dan Miniature. Hasilnya menarik, tapi masih tidak sebanyak dan sekreatif kompetitornya.

Untuk pengaturan warna, terdapat fitur Photo Style. Anda dapat mengatur setting kontras, ketajaman, saturasi dan pengurangan noise, lalu menyimpannya sehingga dengan mudah digunakan kelak.

Selain dengan tombol rana biasa, Anda juga dapat merekam foto langsung dengan menyentuh layarnya. Ini berguna jika Anda ingin memotret secara candid atau diam-diam.

Fitur lain yang difasilitasi oleh layar sentuhnya adalah Touch AF. Dikombinasikan dengan Face Detection, Anda tinggal menyentuh wajah subjek yang akan difoto dan kamera akan mencoba mengunci fokus ke wajah tersebut. Untuk dapat bekerja, kamera harus dapat melihat mata, hidung dan mulut. Jika ada beberapa wajah, maka wajah yang terdekat yang akan diprioritaskan.

Performa GX1 cukup responsif. Menjelajah menu dan setting dapat dilaksanakan dengan cepat dan intuitif, tanpa banyak harus menunggu kamera menampilkan menu. Mulai dari kamera dinyalakan sampai mengambil foto, GX1 membutuhkan waktu sekitar 1-2 detik.

Dalam kondisi menyala, Anda bisa mengambil foto dengan cepat dan nyaris tanpa jeda. Kinerja autofokus juga baik, tidak beda jauh dengan kamera DSLR di kondisi cahaya yang baik. Namun pada kondisi cahaya agak remang-remang atau pada subyek yang kurang kontras, kinerja autofokus melambat walaupun tetap berhasil menemukan fokusnya.

Exposure cukup akurat, walaupun kadang membuat foto agak underexposure. Ini dapat diselesaikan dengan sedikit pengaturan.

Untuk memotret aksi cepat, GX1 mampu memotret 4 foto dalam satu detik. Bahkan jika Live View dimatikan, Anda dapat merekam 20 foto per detik. Sayangnya, resolusi maksimum yang didukung hanyalah JPEG 4MP. Daya tahan baterai cukup standar, sekitar 300-350 foto, tergantung apakah Anda menggunakan flash atau tidak.

Jika Anda sering menggunakan Creative Control, angka itu akan menurun mengingat penggunaan prosesor yang intensif akan mempengaruhi daya tahan baterai.

Hasil foto dan video
Sensor yang digunakan GX1 membawa peningkatan yang cukup signifikan, apalagi jika dibandingkan GF1. Sensor 16 MP sama seperti yang digunakan di Lumix G3. Hasil foto dalam format JPEG cukup baik, dengan warna yang akurat dan ketajaman (dengan lensa kit) yang baik. Akurasi white balance pada setting Auto masih perlu ditingkatkan, terutama saat memotret di dalam ruangan dengan lampu kuning.

 
Keberadaan noise yang biasanya cukup menjadi pertimbangan sudah lebih berkurang. Pada setting ISO rendah sampai ISO 800, noise yang dihasilkan nyaris tidak terlihat. Tingkat noise masih cukup dapat diterima sampai setting ISO 3200. Di atas itu, biasanya hanya untuk keperluan darurat.

Kesimpulan
Dambaan sebagian fotografer akan kamera yang berukuran relatif mungil namun mampu menghasilkan foto menawan semakin terjawab dengan Panasonic Lumix GX1.

Penyertaan layar sentuhnya ternyata mampu memberikan alternatif penggunaan yang fungsional bagi penggunanya, bukan hanya sekedar pelengkap saja. Untuk kinerja, GX1 juga dapat menjadi andalan. Kualitas hasil foto juga sudah mengalami peningkatan yang signifikan dibandingkan kamera MFT sebelumnya, berkat digunakannya sensor 16 MP yang baru.

Panasonic juga berhasil meracik desain yang manis sekaligus ergonomis dan tangguh dengan GX1. Menggunakan GX1 untuk waktu yang lama terasa nyaman dan tidak melelahkan.

Singkat kata, dengan paduan antara hasil foto dan kinerja handal dengan desain ergonomis yang cantik, ditambah ketersediaan lensa Micro Four Thirds yang sudah cukup banyak (GX1 juga dapat menggunakan lensa MFT keluaran Olympus), Panasonic Lumix GX1 layak direkomendasikan bagi Anda yang ingin beralih dari kamera saku tapi tidak ingin dibebani bobot ekstra kamera DSLR.

Lumix GX1 juga cukup ideal bagi para fotografer amatir yang menginginkan kamera keren dan berkualitas tinggi untuk keperluan sehari-hari.

Kelebihan:
+ Kualitas foto amat baik
+ Bodi tangguh dan ergonomis
+ Flash internal dapat diarahkan
+ Layar tajam dan terang
+ Kinerja cepat

Kekurangan:
- Fitur kreatif masih kurang
- Flash internal agak lemah
- Layar sentuh kadang kurang responsif


Terima kasih untuk berkenan membaca isi blog ini, semoga dapat memberikan manfaat yang berarti bagi perkembangan dunia pendidikan kita. Atas segala kekurangannya saya menyampaikan permohonan maaf dan berkenan kiranya untuk meninggalkan komentar atas isi artikel ini. Salam Hormat untuk semuanya

Setup Ubi Ungu


Bahan:

1500 ml air
200 g ubi ungu, kupas, potong dadu
200 g labu kuning, kupas, potong dadu
100 g kolang-kaling, potong-potong
100 g gula merah, iris halus
60 g gula pasir
2 sdm tepung kanji, larutkan dengan sedikit air
5 cm kayu manis
1 lembar daun pandan
2 bunga pekak pekak/bunga lawang (star anise)
¼ sdt garam halus

Cara Membuat:

1. Didihkan air, masukkan ubi ungu, labu kuning, kolang-kaling, kayu manis, daun pandan dan pekak. Rebus hingga ubi empuk dan matang.
2. Tambahkan gula jawa, gua pasir, garam dan larutan tepung kanji. Masak sambil diaduk aduk hingga gula larut dan tekstur kuah menjadi agak kental. Angkat.
3. Tuang ke dalam mangkuk saji. Hidangan hangat.

Untuk 7 Porsi

Tip: Ubi ungu bisa diganti dengan singkong, atau jenis ubi yang lain.


Terima kasih untuk berkenan membaca isi blog ini, semoga dapat memberikan manfaat yang berarti bagi perkembangan dunia pendidikan kita. Atas segala kekurangannya saya menyampaikan permohonan maaf dan berkenan kiranya untuk meninggalkan komentar atas isi artikel ini. Salam Hormat untuk semuanya

Artikel Islami

More on this category »
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INSPIRASI - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger