Tim Detasemen Khusus
(Densus) 88 Markas Besar Polri menangkap dua terduga tindak pidana terorisme,
masing-masing drg YA dan K yang tengah berada di Kota Bima, Pulau Sumbawa, Nusa
Tenggara Barat.
Kepala Bidang Hubungan
Masyarakat Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) Ajun Komisaris Besar
Polisi Sukarman Husein membenarkan hal itu ketika dikonfirmasi di Mataram,
Sabtu (14/4).
"Benar, ada
penangkapan dua orang yang diduga terlibat jaringan terorisme, pada Jumat
siang, di Kota Bima. Namun, tadi malam langsung dibawa ke Jakarta, menggunakan
pesawat khusus, sehingga tidak sempat singgah di Mapolda NTB di Mataram,"
ujarnya.
Informasi yang
dihimpun dari berbagai sumber menyebutkan, drg YA dan K yang berstatus dokter
itu ditangkap tim Densus 88 Mabes Polri, ketika keduanya tengah berjalan kaki
di Jalan Melati, Kota Bima, usai salat Jumat.
Keduanya berjalan kaki
menuju kediaman drg YA, yang berjarak sekitar 200 meter dari masjid tempat
keduanya menunaikan salat Jumat.
Drg YA telah menjadi
bagian dari penduduk Kota Bima sejak sekitar lima hingga tujuh tahun lalu. Dan,
selama di daerah itu ia menjalani profesi sebagai dokter gigi yang membuka
praktik di Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bima. Ia kemudian pindah lokasi ke
kediamannya di Kelurahan Pane, Kecamatan Rasa Na`e Barat, Kota Bima.
YA memiliki kediaman
yang tergolong mewah untuk ukuran warga setempat, namun tidak banyak dikenal
dekat oleh penduduk sekitar karena kurang bersosialisasi.
Sebuah sumber menyebut
YA ditangkap Densus 88 Mabes Polri karena menyembunyikan K alias Y yang juga
berprofesi dokter, namun teridentifikasi terlibat dalam jaringan terorisme
Cikampek, Jawa Barat.
K alias Y
teridentifikasi pernah mengikuti pelatihan terorisme di Aceh, dan dikenal
sebagai ahli persenjataan. Ia dikabarkan juga terlibat dari aksi terorisme di
Poso, Sulawesi Tengah. Ia kabur kemudian bersembunyi di Bima, NTB.
K berada di Kota Bima
sejak dua pekan lalu, yang diduga atas ajakan YA yang memiliki hubungan
kekerabatan dengan K. Diduga, keduanya merupakan anggota jaringan terorisme
yang sama. Bahkan, keduanya disinyalir terlibat kasus perampokan emas di
kompleks pertokoan Pasar Raya Bima, beberapa waktu lalu.(ANS/Ant)
0 comments:
Post a Comment