Roma, Risiko serangan jantung pada orang dewasa biasanya diamati dari lingkar perut yang besar, yang menandakan adanya perlemakan hati. Pada anak lain lagi, risiko sakit jantung bisa juga diamati berdasarkan diameter pergelangan tangan.
Anak yang gemuk rata-rata memang memiliki lingkar pergelangan tangan yang lebih besar karena tertutup lemak. Namun untuk melihat risiko serangan jantung, yang diamati bukan pergelangan yang besar karena tertimbun lemak melainkan karena ukuran tulangnya yang besar.
Temuan ini terungkap dalam sebuah penelitian yang dilakukan para ahli di Italia, terhadap 477 anak penderita overweight atau kelebihan berat badan. Partisipan diukur lingkar pergelangan tangannya dan menjalani pemindaian untuk melihat massa tulang dan lemak di bagian tersebut.
Setelah itu, para partisipan juga menjalani tes darah untuk mengukur kadar insulin yang dihasilkan. Insulin adalah semacam hormon untuk memecah gula darah, yang jika tidak bekerja dengan baik maka akan memicu diabetes yang juga merupakan faktor risiko serangan jantung.
Dari hasil pengamatan para ahli, lingkar pergelangan tangan mewakili 12-17 persen dari total variasi resistensi insulin. Yang dimaksud resistensi insulin adalah ketidakmampuan insulin untuk memecah gula darah baik karena jumlahnya kurang maupun kinerjanya yang tidak optimal.
"Resistensi insulin lebih berhubungan dengan massa tulang pada pergelangan tangan, bukan jaringan lemak di tempat teresebut," ungkap sang peneliti, Dr Raffaella Buzzetti dari Sapienza University di Roma seperti dikutip dari HealthDay, Selasa (12/4/2011).
Meski masih butuh penelitian lebih lanjut, temuan ini cukup menjanjikan karena pengukuran lingkar pergelangan tangan sangat mudah dilakukan. Dr Buzzetti yakin suatu saat nanti siapapun bisa menerapkan metode ini untuk melihat risiko diabetes dan serangan jantung sejak dini.
0 comments:
Post a Comment