JANGAN menganggap bahwa ancaman penuaan dini hadir di usia 30. Kenyataannya pada usia 20, serangan tersebut sudah menjangkiti para wanita.
Ancaman penuaan dini memang selalu menghantui wanita. Bahkan tanpa Anda sadari, kehadirannya bisa lebih cepat dari yang Anda duga. Selama ini, mereka menganggap bahwa aging baru datang saat usia wanita menginjak 30 tahun. Padahal, kehadiran aging sudah menyerang sejak mereka baru memasuki usia 20 tahun.
Berdasarkan survei yang diadakan oleh Independent Research Agency Taylor Nelson Sofres (TNS) kepada 1.800 wanita yang berusia antara 20-39 tahun di 5 negara Asia, yakni India, Indonesia, Korea, Filipina dan Thailand, mayoritas wanita Asia tidak menyadari bahwa penuaan pada kulit wajah hadir lebih dini.
"Terkadang wanita Indonesia saat ditanya tidak mau menjawab dengan jujur karena merasa kurang percaya diri. Namun ketika pertanyaannya diubah menjadi, "Apakah wanita Indonesia sudah melakukan sesuatu untuk kulitnya?" barulah mereka mau menjawab," ujar Junita Kartikasari selaku P&G Home Products Indonesia dalam konferensi pers launching Olay Total Effects di The Immigrant, Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis (11/8/2011).
Kurangnya kesadaran diri menjadi masalah utama penuaan dini datang dalam keadaan yang sudah parah. Alhasil, mereka tidak memiliki tindakan preventif untuk mencegah kehadiran aging yang sebenarnya bersifat alamiah.
"Hanya 20 persen wanita Indonesia yang sadar untuk melakukan perawatan kulit," beber Nita.
Untuk itu, Anda pun perlu mewaspadai kehadirannya. "Tanda paling umum saat aging menyerang di usia 20 adalah kulit terasa kering dan terlihat kusam," lanjut Nita.
Sementara itu, tanda umum lain yakni timbulnya garis halus dan kerutan, seperti kulit bernoda, pori-pori besar, kusam, kasar, serta warna kulit yang tidak merata.
Nah, ketika gejala tersebut mulai Anda temukan, tak ada salahnya segera melakukan tindakan preventif. Selain rajin merawat kulit, tentunya Anda pun perlu membarenginya dengan asupan dan pola hidup sehat. Bukankah mencegah lebih baik daripada mengobati bukan?
0 comments:
Post a Comment