Studi The British Association of Urological Surgeons menemukan bahwa 2/3 wanita mengalami penurunan gairah seksual terhadap pasangannya. Dari studi itu terungkap bahwa ada banyak hal yang bisa membunuh gairah seksual wanita.
Sebanyak 47 persen wanita mengalami penurunan hasrat seksual, 45 persen mengalami masalah orgasme, 40 persen mengalami masalah gairah, 39 persen merasa kurang puas, 37 persen kurang lubrikasi, dan 36 persen mengaku nyeri saat berhubungan seks.
Psikoterapis Dr Tina B Tessina yang juga penulis 'Money, Sex and Kids: Stop Fighting About the Three Things That Can Ruin Your Marriage' mengatakan, salah satu masalah terbesar yang dihadapi wanita ketika berhubungan seksual saat mengingat pengalaman buruk bersama pria di masa lalu. Ini membuatnya merasa sangat tak nyaman.
"Seks adalah kegiatan yang sangat intim. Dan wanita rentan mengalami hal-hal yang bisa menurunkan gairah seksualnya. Ketika mereka merasa tidak aman dan tidak dicintai, mereka akan memiliki masalah." kata sang psikoterapis yang dijuluki sebagai 'Dr Romantis'.
Selain itu, media seperti televisi, film , serta iklan-iklan majalah dan televisi seringkali menampilkan sosok wanita dengan bentuk tubuh langsing ideal, membuat banyak wanita dengan proporsi tubuh tak ideal merasa minder saat berhadapan dengan suami.
Dr Tessina mengatakan, aktivitas seksual adalah salah satu bentuk komunikasi. Karenanya, Anda boleh mengatakan terus terang kepada pasangan jika tidak benar-benar menikmati hubungan intim yang terjadi. "Jika ingin kehidupan rumah tangga langgeng, berbagi apapun dengan pasangan sangat penting."
Tapi jika Anda merasa kesulitan mengkomunikasikanmasalah kehidupan seksual dengan pasangan, mungkin Anda butuh seorang terapis. "Anda perlu memahami perasaan dan reaksi Anda sendiri untuk berkomunikasi kepada seseorang yang mencintai Anda," kata Dr Tessina.
Dr Tessina mengatakan, tidak mudah memperbaiki hubungan suami istri yang tak harmonis. Namun, proses penyembuhan yang sukses akan membuat hubungan lebih kuat.
"Ini seperti menemukan yang terbaik dari siapa Anda, yang tersembunyi di bawah rasa sakit dan ketakutan. Berfokus pada penyembuhan luka seksual akan membebaskan Anda untuk mencintai pasangan sepenuhnya. Mungkin untuk pertama kalinya dalam hidup Anda," ujarnya.
Sebanyak 47 persen wanita mengalami penurunan hasrat seksual, 45 persen mengalami masalah orgasme, 40 persen mengalami masalah gairah, 39 persen merasa kurang puas, 37 persen kurang lubrikasi, dan 36 persen mengaku nyeri saat berhubungan seks.
Psikoterapis Dr Tina B Tessina yang juga penulis 'Money, Sex and Kids: Stop Fighting About the Three Things That Can Ruin Your Marriage' mengatakan, salah satu masalah terbesar yang dihadapi wanita ketika berhubungan seksual saat mengingat pengalaman buruk bersama pria di masa lalu. Ini membuatnya merasa sangat tak nyaman.
"Seks adalah kegiatan yang sangat intim. Dan wanita rentan mengalami hal-hal yang bisa menurunkan gairah seksualnya. Ketika mereka merasa tidak aman dan tidak dicintai, mereka akan memiliki masalah." kata sang psikoterapis yang dijuluki sebagai 'Dr Romantis'.
Selain itu, media seperti televisi, film , serta iklan-iklan majalah dan televisi seringkali menampilkan sosok wanita dengan bentuk tubuh langsing ideal, membuat banyak wanita dengan proporsi tubuh tak ideal merasa minder saat berhadapan dengan suami.
Dr Tessina mengatakan, aktivitas seksual adalah salah satu bentuk komunikasi. Karenanya, Anda boleh mengatakan terus terang kepada pasangan jika tidak benar-benar menikmati hubungan intim yang terjadi. "Jika ingin kehidupan rumah tangga langgeng, berbagi apapun dengan pasangan sangat penting."
Tapi jika Anda merasa kesulitan mengkomunikasikanmasalah kehidupan seksual dengan pasangan, mungkin Anda butuh seorang terapis. "Anda perlu memahami perasaan dan reaksi Anda sendiri untuk berkomunikasi kepada seseorang yang mencintai Anda," kata Dr Tessina.
Dr Tessina mengatakan, tidak mudah memperbaiki hubungan suami istri yang tak harmonis. Namun, proses penyembuhan yang sukses akan membuat hubungan lebih kuat.
"Ini seperti menemukan yang terbaik dari siapa Anda, yang tersembunyi di bawah rasa sakit dan ketakutan. Berfokus pada penyembuhan luka seksual akan membebaskan Anda untuk mencintai pasangan sepenuhnya. Mungkin untuk pertama kalinya dalam hidup Anda," ujarnya.
0 comments:
Post a Comment