Ingatkah, ketika Pentagon menghabiskan 19 miliar dolar untuk menemukan detektor bom terbaik dan ternyata itu adalah seekor anjing? Hal yang sama mungkin terjadi untuk diagnosis kanker. Setelah menghabiskan begitu banyak dolar untuk alat diagnostik berteknologi tinggi, anjing telah menunjukkan sebuah bakat unik sebagai biomarker yang akurat untuk berbagai jenis kanker (diantaranya kanker kantung kemih, kanker paru-paru dan kanker payudara). Saat ini, para peneliti Jepang yang dipimpin oleh Hideto Sonoda telah melaporkan bahwa anjing wanita terlatih mereka jenis black labrador telah mampu mendeteksi kanker usus.
Berdasarkan penemuan tersebut yang telah dipublikasikan dalam jurnal Gut (Journal British Medical), para peneliti Jepang melakukan 74 tes mengendus selama beberapa bulan pada seekor anjing black Labrador. Masing-masing uji terdiri dari lima sampel nafas atau sampel tinja. Satu dari setiap lima berasal dari subjek yang kanker, sedangkan sisanya berasal dari subyek yang bebas dari kanker atau yang pernah menderita kanker sebelumnya.Sampel berasal dari 48 relawan menderita kanker usus dan 258 relawan tanpa kanker usus atau yang pernah mengidap kanker usus.
Para peneliti Jepang bahkan mencoba menipu anjing tersebut dengan menambahkan sampel dari perokok atau kasus lainnya selain kanker usus untuk menggangu penciuman anjing black labrador dengan bau yang lain. Tetapi, sampel-sampel tersebut tidak mengganggu akurasi penciuman anjing black labrador tersebut.
Anjing black labrador melakukan tes tersebut dengan akurasi 95% terhadap sampel nafas dan akurasi 98% terhadap sampel tinja. Hail tes tersebut membuktikan bahwa tes yang dilakukan anjing black Labrador sama efektifnya dengan alat klinis berteknologi tinggi terbaik yang digunakan saat ini, termasuk colonoscopies (endoskopi kolon) invasif. Selain itu, anjing black Labradorunggul khususnya dalam mendiagnosis sampel dari subjek dengan kanker stadium awal. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa sel-sel kanker mengeluarkan bau-bau spesifik sehingga memungkinkan anjing black labradoruntuk mengidentifikasinya.
Penemuan besar ini sangat membantu dalam pendeteksian dini, dimana operasi dapat menyembuhkan 90% kanker usus stadium awal. Tentu saja, pelatihan anjing black Labrador untuk mendeteksi kanker usus tidak praktis, mahal, sulit dan tidak konsisten antara anjing yang satu dan yang lainnya. Namun, penemuan ini dapat dikembangkan lebih lanjut untuk menciptakan hidung elektronik yang mampu secara akurat mendiagnosis kanker dari sampel udara ataupun feses.
Sumber : http://meionews.com/
Terima kasih untuk berkenan membaca isi blog ini, semoga dapat memberikan manfaat yang berarti bagi perkembangan dunia pendidikan kita. Atas segala kekurangannya saya menyampaikan permohonan maaf dan berkenan kiranya untuk meninggalkan komentar atas isi artikel ini. Salam Hormat untuk semuanya
0 comments:
Post a Comment