Kurkumin yang merupakan bahan kimia pada bumbu kari, berpotensi mencegah atau mengobati kerusakan hati dari suatu kondisi yang dikenal sebagai penyakit hati berlemak atau fatty liver disease, menurut penelitian baru Universitas Saint Louis.
Masakan Kari - Foto: wikimedia
Kurkumin terdapat pada tumbuhan kunyit atau kunir yang sudah digunakan ribuan tahun oleh orang Tiongkok sebagai obat tradisional.
Penelitian baru tersebut menyoroti potensi kurkumin bumbu kari dalam mengkaunter jenis penyakit hati berlemak yang kian lazim yang disebut non-alcoholic steatohepatitis(NASH). Terhubung dengan obesitas dan pertambahan berat badan, NASH mempengaruhi 3 hingga 4 persen orang dewasa A.S. dan bisa menyebabkan suatu jenis kerusakan hati yang disebut fibrosis hati dan mungkin sirosis, kanker hati dan kematian.
Anping Chen, Ph.D yang merupakan koresponden dan direktur penelitian di bagian patologi Universitas Saint Louis mengatakan: "Laboratorium saya mempelajari cara-cara alami untuk mencegah dan mengobati kerusakan hati ini." Seperti yang dikutip dariPhysorg.
"Walaupun penelitian pada hewan dan uji klinis manusia dibutuhkan, penelitian kami menunjukkan bahwa kurkumin bisa saja menjadi satu terapi efektif untuk mengobati dan mencegah fibrosis hati yang terhubung dengan non-alcoholic steatohepatitis (NASH)."
Tingkat leptin darah yang tinggi, glukosa dan insulin lazim ditemukan pada pasien-pasien manusia yang menderita obesitas dan diabetes tipe 2 yang mungkin menjadi penyebab fibrosis hati yang berhubungan dengan NASH.
Karya terakhir Chen menguji pengaruh kurkumin terhadap fungsi kadar tinggi leptin dalam proses fibrosis hati in vitro atau dalam latar laboratorium terkontrol.
"Leptin memerankan fungsi yang sangat penting dalam pengembangan fibrosis hati," katanya.
Kadar tinggi leptin mengaktifkan sel-sel stellata hepatik yang merupakan penyebab produksi berlebihan protein kolagen yang merupakan fitur utama fibrosis hati. Para peneliti menemukan bahwa di antara aktifitas lainnya, kurkumin mengeliminasi efek leptin pada pengaktifan sel-sel stellata hepatitik sehingga mengganggu perkembangan kerusakan hati.
http://endo.endojournals.org/cgi/content/abstract/151/9/4168
Masakan Kari - Foto: wikimedia
Kurkumin terdapat pada tumbuhan kunyit atau kunir yang sudah digunakan ribuan tahun oleh orang Tiongkok sebagai obat tradisional.
Penelitian baru tersebut menyoroti potensi kurkumin bumbu kari dalam mengkaunter jenis penyakit hati berlemak yang kian lazim yang disebut non-alcoholic steatohepatitis(NASH). Terhubung dengan obesitas dan pertambahan berat badan, NASH mempengaruhi 3 hingga 4 persen orang dewasa A.S. dan bisa menyebabkan suatu jenis kerusakan hati yang disebut fibrosis hati dan mungkin sirosis, kanker hati dan kematian.
Anping Chen, Ph.D yang merupakan koresponden dan direktur penelitian di bagian patologi Universitas Saint Louis mengatakan: "Laboratorium saya mempelajari cara-cara alami untuk mencegah dan mengobati kerusakan hati ini." Seperti yang dikutip dariPhysorg.
"Walaupun penelitian pada hewan dan uji klinis manusia dibutuhkan, penelitian kami menunjukkan bahwa kurkumin bisa saja menjadi satu terapi efektif untuk mengobati dan mencegah fibrosis hati yang terhubung dengan non-alcoholic steatohepatitis (NASH)."
Tingkat leptin darah yang tinggi, glukosa dan insulin lazim ditemukan pada pasien-pasien manusia yang menderita obesitas dan diabetes tipe 2 yang mungkin menjadi penyebab fibrosis hati yang berhubungan dengan NASH.
Karya terakhir Chen menguji pengaruh kurkumin terhadap fungsi kadar tinggi leptin dalam proses fibrosis hati in vitro atau dalam latar laboratorium terkontrol.
"Leptin memerankan fungsi yang sangat penting dalam pengembangan fibrosis hati," katanya.
Kadar tinggi leptin mengaktifkan sel-sel stellata hepatik yang merupakan penyebab produksi berlebihan protein kolagen yang merupakan fitur utama fibrosis hati. Para peneliti menemukan bahwa di antara aktifitas lainnya, kurkumin mengeliminasi efek leptin pada pengaktifan sel-sel stellata hepatitik sehingga mengganggu perkembangan kerusakan hati.
http://endo.endojournals.org/cgi/content/abstract/151/9/4168
========================================
Terima kasih untuk berkenan membaca isi blog ini, semoga dapat memberikan manfaat yang berarti bagi perkembangan dunia pendidikan kita. Atas segala kekurangannya saya menyampaikan permohonan maaf dan berkenan kiranya untuk meninggalkan komentar atas isi artikel ini. Salam Hormat untuk semuanya
0 comments:
Post a Comment