Sepuluh
tahun mereka menjalin hubungan dan bersiap hendak menikah. Sayang, mau
menjemput dan kekasih meninggal. Maka sebuah upacara pemakaman sekaligus
pernikahan digelar.
Chadil Deffy atau dikenal sebagai Deff Yingyuen, menyematkan cincin di mendiang kekasihnya, Sarinya ‘Anne’ Kamsook dalam sebuah upacara di Provinsi Surin, Thailand.
Mereka tadinya berencana menikah, karena sudah 10 tahun menjalin hubunga. Namun, Yingyuen ingin fokus pada studinya sebelum mereka menikah.
Sayangnya, Kamsook meninggal dunia karena kecelakaan sebelum mereka menentukan tanggal. Menurut Pattaya Daily News, dikutip HuffPost, mereka bertemu di Eastern Asia University, Thailand.
Upacara pemakaman Kamsook digelar bersamaan dengan pernikahan keduanya. Meski ada yang bilang aneh, namun beberapa bersimpati untuk mereka.
“Saya tak mengenalnya, tapi dari fotonya ia terlihat muda. Tak bisa dibayangkan dampak kematiannya terhadap pasangannya itu,” ujar seorang pengguna Facebook di akun Yingyuen.
“Ini tindakan yang penuh cinta, membuat kita semua berpikir mengenai hidup dan hal-hal yang biasanya kita terima begitu saja,” lanjutnya.
Seorang kawan Yingyuen, Onsiri Pravattiyagul, menulis kolom di Bangkok Times mengenai hal ini. “Ini upayanya memperbaiki yang salah, meski sudah terlambat,” demikian penggalannya. sumber
Chadil Deffy atau dikenal sebagai Deff Yingyuen, menyematkan cincin di mendiang kekasihnya, Sarinya ‘Anne’ Kamsook dalam sebuah upacara di Provinsi Surin, Thailand.
Mereka tadinya berencana menikah, karena sudah 10 tahun menjalin hubunga. Namun, Yingyuen ingin fokus pada studinya sebelum mereka menikah.
Sayangnya, Kamsook meninggal dunia karena kecelakaan sebelum mereka menentukan tanggal. Menurut Pattaya Daily News, dikutip HuffPost, mereka bertemu di Eastern Asia University, Thailand.
Upacara pemakaman Kamsook digelar bersamaan dengan pernikahan keduanya. Meski ada yang bilang aneh, namun beberapa bersimpati untuk mereka.
“Saya tak mengenalnya, tapi dari fotonya ia terlihat muda. Tak bisa dibayangkan dampak kematiannya terhadap pasangannya itu,” ujar seorang pengguna Facebook di akun Yingyuen.
“Ini tindakan yang penuh cinta, membuat kita semua berpikir mengenai hidup dan hal-hal yang biasanya kita terima begitu saja,” lanjutnya.
Seorang kawan Yingyuen, Onsiri Pravattiyagul, menulis kolom di Bangkok Times mengenai hal ini. “Ini upayanya memperbaiki yang salah, meski sudah terlambat,” demikian penggalannya. sumber
0 comments:
Post a Comment