Yusuf Blog News :
Home » » Tidak Dapat Memaafkan Diri Sendiri Akibat Trauma, Apakah Dampak Selanjutnya?

Tidak Dapat Memaafkan Diri Sendiri Akibat Trauma, Apakah Dampak Selanjutnya?

Written By INSPIRASI on Sunday, April 17, 2011 | 1:15 AM

(Vibizlife-Health) – Di dalam hidup, Anda pasti pernah mengalami persoalan di dalam hidup. Dan terkadang, berbagai persoalan tersebut menimbulkan trauma yang berbekas di dalam hati. Entah trauma karena masalah dilecehkan, dikhianati, diperlakukan tidak adil, atau mengalami banyak persoalan lainnya yang membuat hati menjadi tidak tenang karena persoalan tersebut membayangi Anda terus-menerus.
Mungkin merupakan hal yang lebih mudah untuk bisa memaafkan orang lain yang menyebabkan trauma di dalam hidup kita. Akan tetapi, hal yang paling sulit adalah ketika kita harus memaafkan diri sendiri. Ketika seseorang tidak dapat memaafkan dirinya sendiri, biasanya hal tersebut akan berpengaruh negatif terhadap dirinya.
Biasanya orang yang tidak dapat memaafkan dirinya sendiri berawal dari rentetan pengalamannya akan persoalan atau peristiwa pahit yang menimpanya. Perilaku yang tidak dapat memaafkan diri sendiri, sebenarnya merupakan dampak dari trauma akan pengalaman buruk yang dihadapi seseorang. Dalam hal ini ia tidak memiliki dendam atau masalah dengan orang yang menyebabkan trauma atau masalah kepada dirinya. Namun, ia akan selalu menyalahkan dirinya atas semua hal yang pernah terjadi atas dirinya.
Mungkin, pada awalnya hal tersebut bisa saja dianggap enteng. Tetapi hal tersebut sebenarnya dapat menyebabkan beberapa efek negatif di dalam hidup, seperti :
Emosi menjadi tidak stabil
Orang yang selalu menyalahkan diri sendiri akibat trauma yang dideritanya cenderung memiliki emosi yang tidak stabil karena kepribadiannya cenderung menjadi lebih sensitif. Ketika ia teringat akan masalah atau trauma yang menimpa dirinya, terkadang ia menjadi benci akan keberadaan dirinya dan hal tersebut akan berpengaruh terhadap emosinya. Biasanya ketika bayangan trauma itu datang dan orang tersebut terus-menerus menyalahkan dirinya, pada saat itu emosinya menjadi tidak stabil dan bisa meledak-ledak, tetapi ketika orang tersebut sedang dalam keadaan tenang, biasanya orang tersebut juga cenderung menjadi lebih tenang, kalem dan terkadang pendiam.
Menjadi tidak percaya diri karena terus menerus menyalahkan diri sendiri
Orang yang terus menyalahkan diri sendiri biasanya akan menjadi pribadi yang tidak percaya diri, karena ia selalu merasa bahwa dirinya adalah penyebab dari semua trauma dan masalah yang ada. Akibatnya, ia akan merasa kurang terus di dalam dirinya. Seperti ketika ia dikhianati kekasih, ia akan merasa bahwa karena ia kurang baik, kurang cantik, dan kurang segalanya. Atau ketika ia mengalami pelecehan seksual, ia akan merasa bahwa ia adalah orang yang menyebabkan orang lain melakukan pelecehan padanya, dan pada akhirnya ia akan merasa jijik dengan keberadaan dirinya sehingga ia menjadi terus menerus menyalahkan dirinya. Bahkan,ia bisa menyesal mengapa ia dilahirkan menjadi orang yang cantik, dan sebagainya.
Cara berpikir menjadi tidak terarah
Pikiran adalah pusat segalanya. Orang yang cenderung menyalahkan dirinya sendiri biasanya akan memiliki cara berpikir yang tidak terarah karena jika trauma itu datang dan ia menyalahkan dirinya atas apa yang terjadi, hal tersebut akan terus-menerus membayangi pemikirannya sehingga mengganggu cara berpikirnya yang sehat. Jika hal ini terus menerus dibiarkan, hal tersebut bisa menyebabkan cara berpikir yang semakin tidak terarah dan menyebabkan gangguan di dalam konsentrasinya.
Stress yang berkepanjangan
Orang yang memiliki perilaku menyalahkan diri sendiri cenderung mengalami stress yang berkepanjangan, karena trauma yang dideritanya membuatnya terus teringat akan peristiwa buruk yang ada dan membuatnya terus-menerus menyalahkan dirinya sendiri yang akhirnya bisa berakibat buruk pada mentalnya.
Mengalami gangguan jiwa
Dampak lainnya dari perilaku yang suka menyalahkan diri sendiri adalah orang tersebut bisa mengalami gangguan jiwa, seperti mental yang rapuh, dan juga bisa mengakibatkan dirinya menjadi suka berteriak-teriak sendiri atau melakukan hal-hal yang aneh, seperti melamun dan menyendiri. Jika hal ini tidak ditangani, maka orang tersebut pada akhirnya bisa berpikir untuk mengakhiri hidupnya karena sikapnya yang menyalahkan dirinya sendiri akan membuatnya merasa tidak berharga hidup di dunia ini.
Namun, perilaku menyalahkan diri sendiri akibat trauma yang berkepanjangan bukan berarti tidak dapat diatasi. Berikut adalah beberapa cara mengatasi hal tersebut :
Lebih mendekatkan diri kepada Tuhan
Hal terutama yang harus dilakukan adalah mendekatkan diri kepada Tuhan. Perbanyak doa dan juga mendengarkan musik religius, agar pikiran juga lebih terarah kepada Tuhan. Mendekatkan diri kepada Tuhan akan membuat suasana hati lebih damai dan aman, juga dapat membuat kita lepas dari segala permasalahan hidup dan trauma yang ada.
Menyadari bahwa keberadaan dirinya merupakan suatu hal yang berharga dan mengucap syukur atas kesempatan hidup yang ada
Ingatlah bahwa keberadaan seseorang di dunia adalah untuk maksud yang mulia. Sang Pencipta tidak pernah menciptakan seseorang untuk maksud yang buruk apalagi menyebabkan hal yang buruk bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Karena itu, ketika Anda menyalahkan diri sendiri secara terus-menerus dan menyesali hidup, ingatlah bahwa Anda dilahirkan untuk maksud yang baik, jadi tidak mungkin Anda akan terjebak dalam masalah Anda seumur hidup. Yang perlu Anda lakukan setelah menyadari diri Anda berharga adalah mengucap syukurlah atas kesempatan hidup yang ada dan bangkit dari segala trauma Anda dan mulai menata hidup yang baru dengan suatu keyakinan.
Menyibukkan diri dengan kegiatan yang positif
Menyibukkan diri dengan hal yang positif dapat membuat Anda melupakan trauma Anda dan lebih melihat bahwa diri Anda sangatlah berharga. Menyibukkan diri dengan kegiatan yang positif bisa dilakukan di kantor atau aktif dalam kegiatan-kegiatan sosial, sehingga waktu Anda digunakan untuk hal-hal yang baik sehingga masa lalu yang buruk tersebut tidak memiliki kesempatan atau tempat lagi di pikiran Anda. Anda juga bisa melihat diri Anda sangat berharga ketika Anda banyak menyibukkan diri Anda untuk segala kegiatan yang positif.
Membuang jauh-jauh pemikiran bahwa diri sendiri adalah penyebab segala trauma dan problema
Anda harus membuang jauh-jauh pemikiran bahwa Anda adalah penyebab segala trauma yang Anda derita. Lupakan masa lalu Anda dan mulai untuk bangkit dengan kesadaran sendiri bahwa Anda mau untuk pulih. Ketika kesadaran itu muncul, pada akhirnya Anda pasti akan mulai bangkit dari diri Anda dan mulai melupakan segala trauma atau problem yang menimpa Anda.
Bersukacita di dalam hidup
Sukacita adalah obat yang manjur dan juga merupakan kekuatan kita untuk bertahan hidup. Dengan Anda bersukacita, masalah trauma Anda pasti akan hilang dan Anda tidak akan menyalahkan diri Anda karena Anda memilih untuk bersukacita dalam menjalani dan meneruskan hidup Anda. Bersukacita juga membuat Anda melihat bahwa hidup Anda berharga dan akan membuat Anda semakin bangkit dari keterpurukan Anda dan juga membangun keyakinan diri Anda untuk seterusnya.
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INSPIRASI - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger