Beberapa jenis jamur beracun
Jamur memiliki ciri ciri sebagai berikut:
1.Merupakan organisme uniseluler/multiseluler yang bersifat eukoariotik.
2.Hidup ditempat tempat lembab, sedikit asam, dan tidak memerlukan sinar matahari
3.Tidak berklorofi, bersifat heterotrof, jamur memperoleh makanan dari organisme lainnya. Berdasarkan cara memperoleh nutrisinya, jamur dibedakan menjadi:
a.Saprofit, menyerap senyawa organik dengan jalan menguraikan bahan bahan organik yang ada disekitanya.
b.Parasit, menyerap senyawa organik dari organisme yang ditumpanginya. Sifat parasit ini dibedakan menjadi tiga, yaitu:
-Parasit obligat, yaitu jamur yang hanya dapat hidup pada hospesnya.
-Parasit fakultatif, jamur yang bersifat parsit pada hospes yang sesuai, dan saprofit pada hospes yang tidak sesuai.
Beberapa jamur dapat bersimbiosis dengan alga, jamur ini disebut dengan lichenes dan jamur yang bersimbiosis dengan akar disebut mikorita. Jamur yang menguraikan zat organik kompleks menjadi sederhana disebut dekomposer.
4.Kemampuan hidup jamur cukup tinggi. Ada yang hidup pada tempat yang mengandung gula/garam. Dapat hidup pada suhu 22derajat C – 30derajat C, bahkan ada yang hidup pada suhu 0 derajat C.
5.Struktur tubuh jamur bervariasi, ada yang bulat, bulat telur, atau memanjang. Struktur dasar jamur adalah hifa. Ketebalan hifa antara 0,5 mm – 100 mm. Hifa tumbuh membentuk miselium. Hifa terdiri atas sel sejenis, sel tesebut dipisahkan oleh septa /septum. Seetiap septa memiliki lubang(porus) yang cukup besar untuk dilewati ribosom, mitokondria, atau inti dari sel satu kesel yang lain. Ada juga hifa yang tidak bersepta. Dinding sel jamur terdiri atas zat kitin. Sel sel hifa bersepta ada yang baerinti satu(uninukleat), berinti dua (binukleat), atau berinti banyak(senositik). Hifa senositik disebut hifa multinukleat. Hifa jamur yang bersifat parasit memiliki cabang cabang halus yang berfungsi menyerap makanan (haustorium).
6.Reproduksi jamur secara seksual dan aseksual. Secara asekssual jamur bereproduksi dengan membentuk spora aseksual, sedangkan secara seksual dengan konjugasi yang kemudian membentuk spora seksual. Reproduksi seksual berlangsung di lingkungan yang menguntungkan.
Perkembangan jamur atau reproduksi jamur dapat juga dikatakan secara vegetatif atau generatif.
1.Secara generatif
a.Isogami: peleburan gamet yang sama bentuknya
b.Anisogami: peleburan gamet yang sama bentuk namun beda ukuran.
c.Oogami: peleburan dua gamet yang berbeda bentuk dan ukuran
d.Somatogami: peleburan dua sel hifa hifa yang tidak berdiferensiasi
e.Spermatisasi: peleburan spermatium dengan gametangium yang berbeda jenis dan menghasilkan zigospora.
2.Secara vegetatif
a.Fragmentasi: pemutusan hifa
b.Spora: yaitu spora yang dihasilkan secara mitosis (aseksual)
c.Membetuk tunas
Klasifikasi jamur:
1.Ascomycotina 30.000 spesies
2.Deuteromycotina 17.000 spesies
3.Basidiomycotina 16.000 Spesies
4.Zygomycotina 665 Spesies
Jamur sebenarnya dibagi kedalam lima divisi, yaitu : Chytridiomycota, zygomicota, ascomycota, basidiomycota dan deutromycota. Disini akan dibahas 4 divisi.
A.Divisi Zygomycota
Nama divisi ini berasal dari zigosporangium (jamak: zigosporangia) zigospora merupakan spora istirahat yang memiliki dinding tebal. Tubuhnya terdiri atas benang benang hifa yang tidak berserat. Terdapat didarat, diatas tanah, atau pada tumbuhan dan hewan yang telah membusuk. Dinding selnya tersusun ats zat kitin. Ada yang bersifat saprofit dan ada yang parsit. Zygomicota bereproduksi dengan:
a.Aseksual, yaitu dengan membentuk spora. Beberapa hifa akan tumbuh keatas yang disebut sporangiofor. Ujung sporangiofor membentuk spoangium. Sporangium yang masak berwarna hitam. Spora yang jatuh ditempat yang baik akan tumbuh membentuk miselium baru.
b.Seksual, hal ini dilakukan oleh dua hifa yang berbeda muatan, yaitu betuna (-) dan jantan (+). Kedua hifa akan membentuk zigot yang berdinding tebal. Zigot akan menghasilkan zigosporangium dan sporanya yang disebut zigospora. Selanjutnya zigospora yang terbentuk akan mengalami dormansi selama 1-3 bulan. Kemudian, zigospora yang berkecambah akan membentuk hifa jantan dan betina (konjugasi).
Contohnya:
1.jamur roti (Rhizopus nigricans)
2.jamur tempe (Rhizopus stolonifer)
3.Pilobalus (terdapat pada kotoran hewan)
B.Divisi Ascomycota
Merupakan jamur yang memiliki hifa bersekat dan memiliki banyak inti. Dapat membentuk spora askus (askospora) dari pembiakan secara seksual. Spora tersimpan dalam kantong askus yang berjumlah delapan. Ada yang uniseluler dan ada juga multi seluler. Ada yang saprofit, serta parasit. Sama halnya dengan jamur divisi Zygomycota perkembangbiakannya juga secara seksual dan aseksual. Secara aseksual jamur divisi Ascomycota bereproduksi dengan spora aseksual yang disebut konidia pada kodiopor. Secara seksual diawali dengan peleburan anteredium (-) dengan askogenium (+). Peleburan tersebut menghasilkan askus. Askus kemudian membentuk askokraf. Didalam askus terjadi fertilisasi membentuk sel diploid(2n). Sel diploid kemudian meiosis memebentuk 4 sel haploid(n). Kemudian terjadi mitosis membentuk 8 sel askuspora yang haploi(n).
Contoh jamur dari divisi ini adalah:
1.Penicillium; berwarna hijau kebiruan, tumbuh baik pada makanan berglukosa.
2.Saccharomyces (Ragi); oraganisme uniseluler yang bereproduksi seksual dengan dengan pembentukan askus. Jika lingkungannya baik, ragi akan membentuk tunas, jika lingkungannya buruk ia akan membelah menjadi 4 individu baru. Bentuk sel ragi adalah oval, dan dilundungi oleh dinding sel yang tipis. Ragi brnapas secara anaerob, ragi akan mengubah gula menjadi alkoho, CO2 dan energi.
Reaksinya dapat dituliskan sebagai berikut:
C6H12O6 - - - - - - - - > 2C2H5OH + 2CO2 + Energi
Ragi dapat berperan dalam pembuatan makanan dan minuman beralkohol, bahan pengembang, pembentukan vitamin B12 dll. Contohnya: Saccharomyces.
3.Neurospora
Dimanfaatkan untuk pembuatan oncom. Selain itu juga dapata digunakan dalam penelitian genetika tentang mutasi.
C.Divisi Basidiomycota
Merupakan jamur makroskopis, hifa bersekat melintang, monokariotik atau dikariotik. Memiliki basidium sebagai alat reproduksi seksual didalam bilah. Basidium membentuk basidiokrap. Spora dalam basidium dinamakan basidiopora. Reproduksi aseksual nya dengan konidiospora. Contohnya:
1.Puccina graminis ; menyerang gandum
2.Jamur merang (Volvaiella volvaea)
3.Jamur kuping (Auricularia auricula), jamur yang dapat dimakan
4.Pleuroles (jamur tiram)
5.Ustilago maydis ; dapat menyerang jagung
6.Aminita muscaria : jamur beracun.
D.Divisi Deuteromycota
Merupakan jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya, biasanya disebut jamur imperfecti (tak sempurna). Reproduksi aseksualnya dengan fragmentasi atau dengan konidium. Apabila diketahui cara reproduksi seksual, maka jamur dari divisi ini bisa dipindahkan kedivisi lain.
Contohnya:
1.Aspergillus : jamur yang mampu hidup pada medium asam dan gula tinggi
2.Epidermophyton floccosum; merupakan penyebab kaki atlit.
3.Mycosporium; penyebab kurap
4.Fusarium dan Verticellium merupakan parasit pada tumbuhan.
Terima kasih untuk berkenan membaca isi blog ini, semoga dapat memberikan manfaat yang berarti bagi perkembangan dunia pendidikan kita. Atas segala kekurangannya saya menyampaikan permohonan maaf dan berkenan kiranya untuk meninggalkan komentar atas isi artikel ini. Salam Hormat untuk semuanya
0 comments:
Post a Comment