ANDA penderita insomnia atau tengah mengalami kesulitan untuk tidur dengan nyenyak akhir-akhir ini? Mengapa tidak mencoba metode tidur menggunakan buaian atau tempat tidur gantung.
Dengan memeriksa gelombang otak dalam tidur orang dewasa, para peneliti memiliki bukti mengapa orang merasa lebih mudah untuk tidur di ayunan lembut yang bergoyang ini.
Mereka menemukan bahwa tidur siang pada siang hari di buaian memang benar-benar membuat kita tidur lebih cepat. Yang mengejutkan pula, goyangan itu juga mengubah sifat tidur kita sehingga akan tidur lebih pulas.
Dalam mendapatkan kesimpulan itu, Sophie Schwartz dari University of Geneva dan rekannya, Michel Muhlethaler, Laurence Bayer, dan Irina Constantinescu meminta 12 sukarelawan dewasa untuk tidur di tempat tidur gantung yang bisa diam atau berayun dengan lembut.
Semua peserta yang terbiasa tidur dengan baik maupun yang tidak sama-sama merasakan kantuk berlebihan di siang hari. Setiap peserta mampu tidur siang selama 45 menit, satu kelompok dengan tempat tidur stasioner dan kelompoklainnya dengan tempat tidur gantung. Sementara itu, aktivitas otak mereka dipantau oleh electroencephalogram (EEG).
"Kami mengamati transisi lebih cepat untuk tidur pada setiap orang dan setiap kondisi berayun," kata Muhlethaler. "Anehnya, kami juga mengamati peningkatan tidur yang dramatis terkait dengan (gelombang otak) osilasi," tambahnya.
Lebih khusus lagi, gerakan berayun meningkatkan durasi tidur tahap N2, bentuk gerakan mata yang biasanya terjadi pada sekitar separuh dari proses tidur nyenyak. Tempat tidur gantung juga memiliki efek yang berlangsung pada aktivitas otak, meningkatkan osilasi, dan aktivitas yang dikenal sebagai tidur spindle. Studi ini telah dipublikasikan di Current Biology edisi Juni 2011.
Dengan memeriksa gelombang otak dalam tidur orang dewasa, para peneliti memiliki bukti mengapa orang merasa lebih mudah untuk tidur di ayunan lembut yang bergoyang ini.
Mereka menemukan bahwa tidur siang pada siang hari di buaian memang benar-benar membuat kita tidur lebih cepat. Yang mengejutkan pula, goyangan itu juga mengubah sifat tidur kita sehingga akan tidur lebih pulas.
Dalam mendapatkan kesimpulan itu, Sophie Schwartz dari University of Geneva dan rekannya, Michel Muhlethaler, Laurence Bayer, dan Irina Constantinescu meminta 12 sukarelawan dewasa untuk tidur di tempat tidur gantung yang bisa diam atau berayun dengan lembut.
Semua peserta yang terbiasa tidur dengan baik maupun yang tidak sama-sama merasakan kantuk berlebihan di siang hari. Setiap peserta mampu tidur siang selama 45 menit, satu kelompok dengan tempat tidur stasioner dan kelompoklainnya dengan tempat tidur gantung. Sementara itu, aktivitas otak mereka dipantau oleh electroencephalogram (EEG).
"Kami mengamati transisi lebih cepat untuk tidur pada setiap orang dan setiap kondisi berayun," kata Muhlethaler. "Anehnya, kami juga mengamati peningkatan tidur yang dramatis terkait dengan (gelombang otak) osilasi," tambahnya.
Lebih khusus lagi, gerakan berayun meningkatkan durasi tidur tahap N2, bentuk gerakan mata yang biasanya terjadi pada sekitar separuh dari proses tidur nyenyak. Tempat tidur gantung juga memiliki efek yang berlangsung pada aktivitas otak, meningkatkan osilasi, dan aktivitas yang dikenal sebagai tidur spindle. Studi ini telah dipublikasikan di Current Biology edisi Juni 2011.
0 comments:
Post a Comment