Meski penggulingan Ketua Umum Anas Urbaningrum baru wacana, ada tiga nama yang disebut berpotensi menggantikan Anas. Mereka adalah Ani Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas dan Andi Mallarangeng. Pada Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Partai Demokrat (PD) yang akan berlangsung 23-24 Juli 2011 di Sentul, Bogor, diwarnai wacana lewat Kongres Luar Biasa.
Direktur Lembaga Penelitian dan Survei IndoBarometer, Mohammad Qodari, menyebut tiga tokoh itu berpotensi menggantikan jabatan Anas. Namun demikian, Qodari tidak yakin bahwa mendepak Anas dan mendorong ketiga sosok itu merupakan solusi tepat bagi PD. Menurut Qodari, Kongres Luar Biasa tidak akan memecahkan masalah.
“Kami tidak tahu siapa yang akan terpilih, kalau yang naik Edhie Baskoro, Andi atau Ani Yudhoyono, nanti Nazar juga akan ngomong lagi. Selama Nazar menjadi buron dia akan terus melempar bom dan memunculkan luka-luka ke PD,” kata Qodari dalam diskusi bertajuk “Ada Apa di Balik Serangan Nazarudin?” di gedung DPR, Jakarta, Kamis 21 Juli 2011.
Qodari menuturkan, terpilihnya Anas dalam kongres di Bandung tahun lalu bukanlah tanpa sebab. Dia menyebut Anas adalah sosok yang tepat untuk dijadikan ikon baru di tubuh partai pemenang pemilu 2009 itu.
“Pak SBY sudah dua periode terpilih dan pengurus-pengurus daerah menginginkan sosok baru untuk perbaikan partai. Anas saya kira (saat itu) orang yang tepat karena dia santun, ngomongnya kalem, meskipun sekarang sudah mulai serius,” kata Qodari lagi.
Qodari menegaskan, selama Nazaruddin belum ditangkap maka permasalahan di tubuh PD tidak akan selesai. Daya rusak dari kasus Nazar itu sifatnya ibarat dari hulu ke hilir.
“Hilirnya adalah kekuatan daya dukung masyarakat terhadap Demokrat, dan hulunya adalah soliditas Demokrat baik organisasi maupun personalia,” kata Qodari. Oleh karena itu, persoalan ini adalah tantangan bagi pemerintah, serta aparat penegak hukum untuk menangkapnya.
“Saya kira Presiden sudah harus bisa kasih tenggat ultimatum kepada Kapolri untuk menangkap. Misalnya dua atau sebulan, bila tidak bisa Kapolri bisa diganti,” jelas Qodari.
0 comments:
Post a Comment