STRES tampaknya sudah tak bisa dipisahkan lagi dari bagian hidup kita sehari-hari. Mulai dari pekerjaan hingga keluarga, berbagai situasi dan kondisi lingkungan bisa dengan mudah menimbulkan berbagai tekanan.
Mengalami stres memang hal yang normal. Stres ringan bisa memotivasi kita untuk menjadi lebih produktif. Tapi hati-hati, bila berkelanjutan stres bisa merusak kesehatan baik fisik maupun sehat. Maka itu, jangan abaikan gejala stres ringan karena bila tak ditangani bisa berlanjut menjadi lebih parah. Memang, setiap orang memiliki cara tersendiri menghadapi stres.
Berikut beberapa gejala ringan stres berupa perubahan kejiwaan yang umum dialami:
1. Marah
2. Depresi
3. Cemas
4. Selalu lapar atau hilang nafsu makan
5. Sering menangis
6. Sulit tidur dan cepat letih
7. Sulit konsentrasi
Adapun dari sisi fisik, gejala yang terlihat di antaranya:
1. Dada nyeri
2. Sembelit atau diare
3. Kram atau nyeri otot
4. Pusing atau pingsan
5. Timbul gangguan ringan syaraf seperti selalu menggigit kuku
6. Merasa resah
7. Mengalami masalah seksual, seperti disfungsi ereksi
8. Sesak napas
Jika mengalami beberapa gejala di atas, sangat mungkin Anda tengah mengalami stress dan hal ini mesti segera ditangani.
Ketika stres, tubuh kita akan melepaskan hormon kortisol, adrenalin dan noradrenalin. Kondisi itu disebabkan gejala-gejala fisik yang terjadi akibat stres. Setelah itu, Anda mungkin mulai berkeringat dan tekanan darah dan denyut jantung akan naik. Ini bisa merusak sistem kekebalan tubuh, membuat kita lebih rentan terhadap penyakit, serta menyebabkan tubuh melepaskan lemak dan gula ke dalam aliran darah sehingga terjadilah penambahan berat badan.
Stres otomatis juga meningkatkan tekanan darah. Bila berkelanjutan dalam jangka panjang, bisa menyebabkan tekanan darah tinggi yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung atau stroke. Jika Anda merasa tengah stres, mintalah bantuan dari seorang psikolog, konselor stres, relaksasi terapis, hipnoterapi, atau bahkan terapis alternatif.
Mengalami stres memang hal yang normal. Stres ringan bisa memotivasi kita untuk menjadi lebih produktif. Tapi hati-hati, bila berkelanjutan stres bisa merusak kesehatan baik fisik maupun sehat. Maka itu, jangan abaikan gejala stres ringan karena bila tak ditangani bisa berlanjut menjadi lebih parah. Memang, setiap orang memiliki cara tersendiri menghadapi stres.
Berikut beberapa gejala ringan stres berupa perubahan kejiwaan yang umum dialami:
1. Marah
2. Depresi
3. Cemas
4. Selalu lapar atau hilang nafsu makan
5. Sering menangis
6. Sulit tidur dan cepat letih
7. Sulit konsentrasi
Adapun dari sisi fisik, gejala yang terlihat di antaranya:
1. Dada nyeri
2. Sembelit atau diare
3. Kram atau nyeri otot
4. Pusing atau pingsan
5. Timbul gangguan ringan syaraf seperti selalu menggigit kuku
6. Merasa resah
7. Mengalami masalah seksual, seperti disfungsi ereksi
8. Sesak napas
Jika mengalami beberapa gejala di atas, sangat mungkin Anda tengah mengalami stress dan hal ini mesti segera ditangani.
Ketika stres, tubuh kita akan melepaskan hormon kortisol, adrenalin dan noradrenalin. Kondisi itu disebabkan gejala-gejala fisik yang terjadi akibat stres. Setelah itu, Anda mungkin mulai berkeringat dan tekanan darah dan denyut jantung akan naik. Ini bisa merusak sistem kekebalan tubuh, membuat kita lebih rentan terhadap penyakit, serta menyebabkan tubuh melepaskan lemak dan gula ke dalam aliran darah sehingga terjadilah penambahan berat badan.
Stres otomatis juga meningkatkan tekanan darah. Bila berkelanjutan dalam jangka panjang, bisa menyebabkan tekanan darah tinggi yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko terkena serangan jantung atau stroke. Jika Anda merasa tengah stres, mintalah bantuan dari seorang psikolog, konselor stres, relaksasi terapis, hipnoterapi, atau bahkan terapis alternatif.
0 comments:
Post a Comment