Yusuf Blog News :
Home » » PELUANG BISNIS PERBENIHAN TANAMAN RIMPANG

PELUANG BISNIS PERBENIHAN TANAMAN RIMPANG

Written By INSPIRASI on Friday, June 3, 2011 | 12:28 AM

prospek yang sangat cerah untuk masa depan
Pengembangan tanaman rimpang sebagai tanaman obat tradisional  di Indonesia masih mempunyai prospek yang sangat cerah untuk masa depan,  permintaan  pasar domestik maupun pasar ekspor senilai 4 trilyun dengan total US $ 30 – 40 juta pada tahun 2005 (Kimia Farma, 2005). Oleh karenanya perlu ditangani lebih terarah untuk dapat menghasilkan produksi dan mutu hasil yang tinggi serta berkesinambungan.  Untuk maksud tersebut usaha taninyapun haruslah menggunakan teknologi maju dan dikelola secara profesional, efektif sejalan dengan kaidah budidaya yang baik dan benar/good agriculture practicies (GAP).
Kunci utama keberhasilan dalam upaya peningkatan mutu produk berdasarkan kaidah good agriculture practices (GAP) pada tanaman rimpang terletak pada kebenaran benihnya, baik jenis, varietas maupun mutunya, oleh karena itu perlu adanya penanganan pengadaan benih yang bertanggung jawab.  Sampai saat ini benih rimpang yang digunakan oleh para petani, masih menggunakan benih yang berulang-ulang dari hasil panen musim tanam sebelumnya atau membeli di pasar bahkan dari petani sebagai pengumpul dan penjual yang  tidak jelas asal usul dan mutunya.
Ketidaktahuan atau kekurangtahuan konsumen akan benih bermutu sering dimanfaatkan oleh para produsen/penyalur/pedagang benih untuk mengedarkan benih yang belum tentu kebenarannya, sementara itu ketersediaan benih khususnya benih tanaman rimpang masih sangat terbatas di pasaran sedangkan kebutuhan benih sangat tinggi. Hal ini disebabkan karena sistem pengembangan perbenihan tanaman rimpang masih terbatas tidak seperti komoditas hortikultura lainnya.  Sertifikasi benih pada beberapa jenis tanaman rimpang masih belum banyak, pelepasan varietas masih terus dikaji oleh lembaga-lembaga penelitian.  Benih yang berasal atau di produksi oleh pemulia tanaman dari lembaga penelitian, seperti Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Aromatik (Balitro) terus ditingkatkan agar ketersediaan benih sampai pada benih sebar dapat terpenuhi.
Peluang bisnis yang menjanjikan bagi para petani penangkar  benih masih terbuka lebar, prospek penangkaran benih rimpang ini cukup baik, untuk menyediakan benih bermutu guna memenuhi kebutuhan, jika dilihat dari sentra pengembangan produksi tanaman rimpang di Propinsi Jabar, Jateng, DIY, Jatim, Sumut, Kalsel, Kalbar dan Bengkulu, perkiraan kebutuhan benih biofarmaka komoditas rimpang sekitar 32.563 ton (Direktorat Perbenihan Saprodi. Dirjen. Hortikultura, 2009).
Sosialisasi pada petani yang mengusahakan budidaya rimpang tentang penggunaan benih perlu terus dilakukan agar dapat memenuhi standar mutu produk  untuk kebutuhan domistik maupun ekspor.
Beberapa masalah yang dihadapi dalam penyediaan benih bermutu tanaman rimpang, diantaranya adalah :
a.       Penyediaan benih sumber. Benih yang dihasilkan oleh Balai penelitian belum memenuhi kebutuhan, baik dalam jumlah, jenis, waktu dan kontinuitas penyediaannya;
b.      Tingkat produktivitas tanaman obat masih rendah, dikarenakan petani hanya mengusahakan tanaman obat sebagai usaha sampingan  sehingga  penanganannya kurang intensif dan benih yang digunakan berasal dari yang tidak tahu asalnya;
c.       Dari segi pemasaran belum ada jaminan pasar, arus penyaluran benih belum berjalan dengan baik, di lain pihak petani masih menggunakan  benih dari rimpang untuk konsumsi;
d.      Belum ada unit pengelola benih tanaman obat yang memproses dan mendistribusikan benih bermutu kepada petani;
e.       Balai Benih hortikultura belum mampu memproduksi dan memasarkan benih bermutu tanaman rimpang, dikarenakan terbatasnya dana, tenaga terampil maupun fasilitas/bahan yang diperlukan dalam proses produksi benih bermutu.
f.       Sebagian besar petani belum terbiasa menggunakan benih bermutu  dikarenakan belum diketahui tempat penjualannya.
g.      Jumlah penangkar/pedagang benih bermutu masih sangat terbatas.
Dari beberapa permasalahan tesebut diatas, maka perlu dicarikan pemecahan masalahnya, karena penyediaan benih merupakan faktor penting dalam keberhasilan pengembangan usaha agribisnis tanaman rimpang.
Sampai dengan saat ini penyediaan maupun penyaluran benih tanaman rimpang pada komoditi jahe, kencur, kunyit, temulawak dan lengkuas oleh pemerintah masih sangat terbatas. Penyediaan benih oleh petani pada komoditi  tersebut umumnya berasal dari pertanaman yang ada di lapangan. Oleh karena itu penyediaan benih bermutu tanaman rimpang merupakan suatu peluang bisnis yang sangat menjanjikan.





Terima kasih untuk berkenan membaca isi blog ini, semoga dapat memberikan manfaat yang berarti bagi perkembangan dunia pendidikan kita. Atas segala kekurangannya saya menyampaikan permohonan maaf dan berkenan kiranya untuk meninggalkan komentar atas isi artikel ini. Salam Hormat untuk semuanya
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INSPIRASI - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger