1. Bayi Anda menatap mata Anda.
Dia berusaha keras mengingat wajah Anda. Dia tidak tahu apa-apa, tapi tahu Andalah yang terpenting.
Dia berusaha keras mengingat wajah Anda. Dia tidak tahu apa-apa, tapi tahu Andalah yang terpenting.
2. Bayi Anda memikirkan ANda, meski sedang tidak di sekitarnya.
Saat berusia antara delapan bulan hingga setahun, dia akan mulai menangis dan mencari Anda. Senyumnya melebar ketika melihat Anda datang.
Saat berusia antara delapan bulan hingga setahun, dia akan mulai menangis dan mencari Anda. Senyumnya melebar ketika melihat Anda datang.
3. Bayi Anda berteriak.
Teriakannya bukan berarti tidak menyukai Anda. Dia tidak akan terlalu marah jika dia tidak mempercayai Anda.t you so deeply.
Teriakannya bukan berarti tidak menyukai Anda. Dia tidak akan terlalu marah jika dia tidak mempercayai Anda.t you so deeply.
4. Bayi Anda akan mendekat ketika terjatuh atau sedih.
Bayi tidak mengerti arti "Aku sayang kamu", tetapi tindakannya lebih dari kata-kata.
Bayi tidak mengerti arti "Aku sayang kamu", tetapi tindakannya lebih dari kata-kata.
5. Batita (Usia tiga tahun ke bawah) memberikan Anda hadiah.
Bunga yang dipetik dari halaman, gambar hati, atau aneka benda yang diberikannya adlah bukti bahwa Anda spesial di matanya.
Bunga yang dipetik dari halaman, gambar hati, atau aneka benda yang diberikannya adlah bukti bahwa Anda spesial di matanya.
6. Batita Anda minta persetujuan.
Dia mulai bisa bekerja sama dan mulai mencari perhatian. "Lihat aku" akan menjadi buktinya.
Dia mulai bisa bekerja sama dan mulai mencari perhatian. "Lihat aku" akan menjadi buktinya.
7. Balita mempercayai Anda bisa menjaga rahasia.
Anda dipercaya menjaga rahasianya, seperti mulai malu dipeluk di depan umum.
Anda dipercaya menjaga rahasianya, seperti mulai malu dipeluk di depan umum.
Sumber : Pikiran Rakyat
-------------------------------------------------
Terima kasih untuk berkenan membaca isi blog ini, semoga dapat memberikan manfaat yang berarti bagi perkembangan dunia pendidikan kita. Atas segala kekurangannya saya menyampaikan permohonan maaf dan berkenan kiranya untuk meninggalkan komentar atas isi artikel ini. Salam Hormat untuk semuanya
0 comments:
Post a Comment