Walt Disney akan memproduksi film baru Winnie the Pooh, 35 tahun sejak film pertama dari buku karya AA Milne itu diluncurkan.
Dalam petualangan terbarunya itu, Pooh bangun kelaparan dan tidak ada madu di rumahnya dan melakukan perjalanan untuk memenuhi rasa laparnya.
Namun misinya terhambat untuk membantu Eeyore menemukan ekor dan juga harus menyelamatkan Christopher Robin dari mahluk imajiner, yang diberi nama Backson.
Film tersebut dibuka dengan lagu klasik Winnie the Pooh yang diberi sentuhan kontemporer oleh pemusik Zooey Deschanel dan adegan pembuka kamar tidur Christopher Robin yang menceritakan bahwa penonton akan memasuki dunia imajinasi anak laki-laki itu.
Winnie the Pooh diilhami oleh boneka beruang naskah drama putra AA Milne, Christopher Robin Milne.
Nama Winnie berasal dari seekor beruang hitam asal Kanada di Kebun Binatang London, sedangkan Pooh dari seekor angsa.
Hak untuk kepemilikan Winnie the Pooh dibeli awal tahun 1960-an oleh Walt Disney studio.
Sempat diragukan
Sebenarnya Walt Disney, pendiri industri hiburan Walt Disney, pada awalnya sempat meragukan karakter Christopher Robin sejak produksi film pertama Winnie the Pooh.
"Saya kira dia mengapresiasi bahannya namun tidak tahu bagaimana nanti kelak terlihat, sampai dua atau tiga perempat jalan dan dia ingin melihat apa yang kami punya," kata Burny Mattinson, seniman senior di Walt Disney yang sering disebut gurunya The Pooh karena pengetahuannya atas film pertama Winnie The Pooh.
"Jadi kami putar dan semua pembuat kartun hadir. Dia duduk di bagian belakang ruangan. Setelah selesai, dia ke luar ruangan dan mengatakan 'saya kira anak-anak tidak akan suka jenis lelucon ini.' Dengan kata lain tidak akan ada ketawa yang terbahak-bahak," kenang Burny.
Jadi mereka memutuskan untuk melepasnya pada tahun 1966 sebagai film kecil sepanjang 25 menit dengan judul Winnie the Pooh and the Honey Tree dan kemudian menambahkan adegan lain saat mengeluarkan Winnie the Pooh and the Blustery Day tahun 1969, yang meraih Academy Award.
Upaya mengangkat kembali Winnie the Pooh ke layar lebar di abad 21 merupakan gagasan John Lasseter, Ketua Departemen Kreatif Walt Disney dan Pixar Animation Studios.
Lasseter kemudian mendekati direktur Don Hall dan Stephen Anderson, yang setuju dengan gagasan itu dan mengajak Burny Mattinson ikut dalam proyek tersebut.
"Karena ikut yang aslinya, jadinya seperti kembali ke teman lama," tutur Mattinson.
BBC - INDONESIA
===============================================
Terima kasih untuk berkenan membaca isi blog ini, semoga dapat memberikan manfaat yang berarti bagi perkembangan dunia pendidikan kita. Atas segala kekurangannya saya menyampaikan permohonan maaf dan berkenan kiranya untuk meninggalkan komentar atas isi artikel ini. Salam Hormat untuk semuanya
0 comments:
Post a Comment