Yusuf Blog News :
Home » » Puasa-Puasa Sunnah

Puasa-Puasa Sunnah

Written By INSPIRASI on Tuesday, July 5, 2011 | 8:40 PM

Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam, keluarga dan sahabatnya dan para pengikutnya.
Melanjutkan pembahasan sebelumnya tentang puasa, tulisan kali ini akan membahas seputar puasa-puasa sunnah. Kami hanya akan membahas secara ringkas setiap jenis puasa sunnah, yaitu dengan menyebutkan dalil yang mensyari’atkannya dan beberapa keterangan tambahan yang kami pandang perlu.
Pendahuluan
Di antara rahmat dan hikmah Allah adalah Dia menjadikan bagi amalan yang wajib apa-apa yang semisalnya dari amalah sunnah. Hal itu salah satunya untuk menutupi celah yang kurang yang mungkin saja terjadi saat mengamalkan amalan yang wajib tersebut [1]. Begitu pula dalam masalah puasa, selain disyari’atkannya puasa yang wajib (Puasa Ramadhan) disyariatkan pula puasa-puasa yang lainnya sebagai nafilah (hukumnya sunnah).
Puasa-Puasa yang Disunnahkan
1. Puasa Tiga Hari Setiap Bulan
Dianjurkan berpuasa tiga hari setiap bulannya, pada hari apa saja. Sebagaimana sabda Nabi dari Abdullah bin Amr bin Ash radhiyallahu ‘anhumapuasa tiga hari disetiap bulan (seperti) puasa setahun penuh [2]. Rasulullah pernah memerintahkan untuk melaksanakannya  pada 3 orang sabahat, yaitu Abu Hurairah [3], Abu Dzar [4], Abu Darda’ [5]. Paling utama dilakukan ditengah bulan (ayamul bidh, yaitu tanggal 13, 14, 15).

2. Puasa Senin dan Kamis
Rasulullah pernah memberikan alasan tentangnya, beliau bersabda, “…karena pada kedua hari itu diangkat amalan kepada Allah azza wa jalla, maka aku senang saat amalanku diangkat aku dalam kedaan puasa.” [6]

3. Puasa Enam Hari di Bulan Syawal
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia seperti berpuasa setahun penuh.”  [7]

4. Puasa di Bulan Muharram
Berdasar sabda Rasulullah, Seutama-utama puasa setelah puasa bulan Ramadhan adalah puasa di bulan Allah Muharram [8]. Yang paling ditekankan di tanggal ke-10 (Puasa Asyura), berdasar sabda Rasulullah,” Aku berharap pada Allah ia sebagai kafarah tahun sebelumnya.” [9] Kemudian tanggal ke-9, Rasulullah bersada, “Berpuasalah di hari ke Sembilan dan Sepuluh (Muharram) dan selisihilah orang Yahudi.” [10]

5. Puasa di Bulan Dzulhijjah
Yaitu puasa di awal bulan Dzulhijjah dari awal bulan sampai hari yang kesembilan. Yang paling ditekankan di tanggal 9 (Puasa Arafah) untuk selain orang yang berhaji. Rasulullah bersabda tentangnya,”Saya berharap kepada Allah hal itu menjadi kafarah tahun sebelum dan sesudahnya.” [11]

6. Puasa Sehari Buka Sehari
Ini  adalah seutama-utama puasa sunnah. Sebagaimana diriwayatkan dari Abdullah bin Amr bin Ashradhiyallahu ‘anhuma yang ringkasnya Rasulullah bersabda: “Kalau begitu puasalah sehari dan berbukalah selama dua hari”. Aku katakan lagi: “Sungguh aku mampu yang lebih dari itu“. Beliau berkata: “Kalau begitu puasalah sehari dan berbukalah sehari, yang demikian itu adalah puasa Nabi Allah Daud ‘alaihi salam yang merupakan puasa yang paling utama“. Aku katakan lagi: “Sungguh aku mampu yang lebih dari itu“. Maka beliau bersabda: “Tidak ada puasa yang lebih utama dari itu“. [12]
Dimakruhkan Puasa
1.       Mengkhususkan Bulan Rajab
Karena hal itu merupakan syi’ar Jahiliyah. Ibnu Hajar memiliki risalah yang bagus tentang hal ini, yaituTabyiin al Ajb fii ma warada fii Fadhli Rajab
2.       Mengkhususkan Hari Jum’at
Rasulullah bersabda,”Jjanganlah kalian puasa hari Jum’at kecuali kalian puasa sehari sebelum atau sesudahnya.” [13]
3.       Mengkhususkan Hari Sabtu
Berdasarkan hadist, ” Janganlah puasa di hari sabtu kecuali yang diwajibkan atas kalian.” [14] Adapun jika  disambung dengan Ahad atau didahului puasa di hari jum’at, maka tidak mengapa.
4.       Puasa di Hari yang Diragukan
Yaitu hari ke 30 di bulan Sya’ban. Rasulullah bersabda,” Barangsiapa berpuasa di hari yang diragukan maka telah bermaksiat terhadap Abu Qasim.” [15] Dan juga berdasar sabda beliau, “Jangan mendahului ramadhan dengan berpuasa sehari atau dua hari sebelumnya, kecuali seseroang yang terbiasa puasa maka tidak mengapa ia puasa.” [16]
Dilarang Puasa
1.       Saat ‘Iedain (Dua Hari Raya)
Berdasar hadist,  rasulullah melarang puasa di dua hari raya, iedul Fithri dan Iedul Adha [17]
2.       Saat Hari Tasyrik (11-13 Dzulhijjah)
Karena hari tasyrik adalah hari makan dan minum. Rasulullah bersabda, “Hari-hari Tasyrik adalah hari makan dan minum serta dzikir kepada Allah azza wa jalla.” [18]
Semoga bermanfaat, sholawat dan salam semoga tercurah kepada Rosulullah serta keluarga dan para sahabatnya.

Sumber : www.thaybah.or.id / 


==============================
Terima kasih untuk berkenan membaca isi blog ini, semoga dapat memberikan manfaat yang berarti bagi perkembangan dunia pendidikan kita. Atas segala kekurangannya saya menyampaikan permohonan maaf dan berkenan kiranya untuk meninggalkan komentar atas isi artikel ini. Salam Hormat untuk semuanya
Share this article :

0 comments:

Post a Comment

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. INSPIRASI - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger