Seperti dikutip dari Yahoo, Rabu (27/7), sebanyak tiga penelitian menunjukkan bahwa dosis harian seng asetat yang lebih tinggi dari 75 miligram mempersingkat waktu pemulihan pilek hingga sekitar 42 persen.
Lima studi lain menggunakan jenis garam seng pada dosis lebih besar dari 75 mg menghasilkan penurunan waktu pemulihan 20 persen. Lima studi lain dengan dosis 75 mg seng lebih rendah tidak menunjukkan manfaat sama sekali.
Tidak ada bukti pula bahwa permen mint lozenges, yang larut perlahan-lahan dalam mulut, menyebabkan kerugian jangka panjang. Zat seng penting untuk sistem kekebalan tubuh dan kekurangan zat ini diketahui meningkatkan risiko infeksi. Keampuhan untuk menghisap lozenges kala pilek berasal dari sebuah pengamatan pada awal 1980.
Kala itu, dokter melihat bahwa gadis berusia 3 tahun pengidap leukemia sembuh dari pilek setelah meminum tablet seng terapeutik dalam mulutnya bukan menelannya.
Sejak itu, sejumlah studi pun telah membuktikan adanya dampak dari seng pada gejala pilek dengan hasil meyakinkan. Sementara itu, beberapa studi telah menyebutkan mineral memang bisa melawan pilek.
Terima kasih untuk berkenan membaca isi blog ini, semoga dapat memberikan manfaat yang berarti bagi perkembangan dunia pendidikan kita. Atas segala kekurangannya saya menyampaikan permohonan maaf dan berkenan kiranya untuk meninggalkan komentar atas isi artikel ini. Salam Hormat untuk semuanya
0 comments:
Post a Comment