Biarpun dunia makin
beradab, namun hukum alam yang berlaku tak bisa dilawan. Siapa yang kuat dan
bisa menyesuaikan diri, dialah yang bertahan. Nah, hewan-hewan ini diprediksi
terancam punah di tahun 2012 karena tidak bisa bertahan dan menyesuaikan diri.
Inilah 10 binatang yang terancam punah di tahun 2012 versi situs green-buzz.net seperti dikutip detikcom, Selasa (7/8/2012):
Inilah 10 binatang yang terancam punah di tahun 2012 versi situs green-buzz.net seperti dikutip detikcom, Selasa (7/8/2012):
1.
Burung Pelatuk Paruh Gading
Burung pelatuk paruh gading
(Campephilus principalis)ini
ditemukan di wilayah tenggara Amerika Serikat (AS), juga bisa ditemukan di
wilayah Kuba. Burung ini dipercaya di ambang kepunahan, bahkan mulai punah
sejak saat ini.
Pelestarian dilakukan di tempat-tempat yang disebut-sebut terdapat sekelompok populasi burung ini di Florida atau Arkansas, AS. Namun kabar ini belum bisa dikonfirmasi.
Pelestarian dilakukan di tempat-tempat yang disebut-sebut terdapat sekelompok populasi burung ini di Florida atau Arkansas, AS. Namun kabar ini belum bisa dikonfirmasi.
2.
Macan Tutul Manchuria
Macan tutul manchuria (Panthera pardus orientalis) adalah macan
yang hidup di kawasan bersalju, terdapat di China bagian Utara, Rusia bagian
tenggara dan Korea.
Macan tutul ini berkurang populasinya seiring dengan pembangunan jalan, pembalakan hutan, pelanggaran peraturan dan perburuan gelap. Dalam survei terakhir, populasi macan tutul ini hanya berkisar 14-20 ekor yang hidup di hutan-hutan.
Macan tutul ini berkurang populasinya seiring dengan pembangunan jalan, pembalakan hutan, pelanggaran peraturan dan perburuan gelap. Dalam survei terakhir, populasi macan tutul ini hanya berkisar 14-20 ekor yang hidup di hutan-hutan.
3.
Badak Jawa
Bila berbicara tentang
badak, badak jawa (Rhinoceros sondaicus)
terancam punah keberadaannya. Dilindungi di Taman Nasional Ujung Kulon, Jawa
Barat, populasinya hanya sekitar 40-60 ekor.
Badak jawa ini terancam punah karena diburu culanya. Selain badak jawa, yang terancam punah adalah badak hitam (Diceros bicornis).
Badak jawa ini terancam punah karena diburu culanya. Selain badak jawa, yang terancam punah adalah badak hitam (Diceros bicornis).
4.
Lemur Bambu Besar
Lemur bambu besar (Prolemur simus) hidup endemik di Pulau
Madagaskar, Samudera Hindia. Beratnya bisa mencapai 2,5 kg, ciri khasnya adalah
daun telinganya yang putih.
Lemur ini hanya bisa makan spesies bambu yang hanya hidup di Madagaskar, Cathariostachys madagascariensis, biasanya bagian tunas, pucuk dan daunnya. Nah bambu madagaskar ini mengandung sianida dalam pucuknya, namun lemur bisa tahan akan zat itu. Padahal, dalam dosis yang sama, manusia jelas tak akan bertahan.
Lemur ini menjadi langka karena perburuan gelap dan kehilangan habitat. Selain itu, binatang fossa dan burung karnivora menjadi predator utamanya. Bila tidak segera ditangkarkan dan dilestarikan, maka lemur ini terancam punah.
Lemur ini hanya bisa makan spesies bambu yang hanya hidup di Madagaskar, Cathariostachys madagascariensis, biasanya bagian tunas, pucuk dan daunnya. Nah bambu madagaskar ini mengandung sianida dalam pucuknya, namun lemur bisa tahan akan zat itu. Padahal, dalam dosis yang sama, manusia jelas tak akan bertahan.
Lemur ini menjadi langka karena perburuan gelap dan kehilangan habitat. Selain itu, binatang fossa dan burung karnivora menjadi predator utamanya. Bila tidak segera ditangkarkan dan dilestarikan, maka lemur ini terancam punah.
5.
Paus Atlantik Utara
Paus atlantik utara (Eubalaena glacialis) alias Northern Right Whale, dijuluki demikian
karena paus ini merupakan jenis yang tepat untuk diburu oleh nelayan pada masa
1970-an. Paus ini dijumpai pada Samudera Atlantik, tepatnya di perairan sebelah
tenggara dan timur laut AS.
Paus ini diburu karena minyaknya. Karena perburuan, status paus ini dilindungi namun kini dikhawatirkan kepunahan tak bisa dicegah.
Berdasarkan data dari Administrasi Kelautan dan Perikanan AS (NOAA), populasi spesies ini diperkirakan sekitar 300-400 ekor. Kini karena sudah dilarang penangkapannya, paus ini menghadapi ancaman dari canggihnya teknologi pemancingan dan tabrakan dengan kapal. Belum lagi perubahan habitat, perubahan iklim dan kontaminasi air laut oleh industri semakin mengancam keberadaan paus ini.
Paus ini diburu karena minyaknya. Karena perburuan, status paus ini dilindungi namun kini dikhawatirkan kepunahan tak bisa dicegah.
Berdasarkan data dari Administrasi Kelautan dan Perikanan AS (NOAA), populasi spesies ini diperkirakan sekitar 300-400 ekor. Kini karena sudah dilarang penangkapannya, paus ini menghadapi ancaman dari canggihnya teknologi pemancingan dan tabrakan dengan kapal. Belum lagi perubahan habitat, perubahan iklim dan kontaminasi air laut oleh industri semakin mengancam keberadaan paus ini.
6.
Gorilla Cross River
Gorilla cross river (Gorilla gorilla diehli), seperti
namanya, hidup di wilayah Cross River, bagian barat Afrika, sekitar hutan
tropis dan subtropis di perbatasan Nigeria dan Kamerun.
Gorilla ini sangat pemalu, dan diperkirakan jumlahnya tinggal 250-300 ekor yang tersebar di 9-11 lokasi di Afrika bagian barat. Gorilla ini bisa punah karena perburuan gelap untuk diambil dagingnya dan kehilangan habitat.
Namun, sejak tahun 2008, Pemerintah Kamerun membuat Taman Nasional Takamanda untuk melindungi dan melestarikan gorilla ini.
Gorilla ini sangat pemalu, dan diperkirakan jumlahnya tinggal 250-300 ekor yang tersebar di 9-11 lokasi di Afrika bagian barat. Gorilla ini bisa punah karena perburuan gelap untuk diambil dagingnya dan kehilangan habitat.
Namun, sejak tahun 2008, Pemerintah Kamerun membuat Taman Nasional Takamanda untuk melindungi dan melestarikan gorilla ini.
7.
Penyu Belimbing Kulit Hitam
Penyu belimbing kulit
hitam (Dermochelys coriacea) adalah
penyu terbesar yang tersebar di berbagai samuder, seperti Samudera Atlantik,
Samudera Pasifik, Laut China Selatan hingga Samudera Indonesia.
Penyu ini bisa tahan berenang jauh, melintasi samudera hanya untuk meletakkan telur-telurnya. Peneliti pernah melacak gerak dari penyu ini yang berenang dari Indonesia ke AS, menempuh 20 ribu km selama 647 hari. Penyu ini berenang mengikuti makanannya, ubur-ubur.
Perburuan telur penyu dan polusi di lautan mengancam keberadaannya.
Penyu ini bisa tahan berenang jauh, melintasi samudera hanya untuk meletakkan telur-telurnya. Peneliti pernah melacak gerak dari penyu ini yang berenang dari Indonesia ke AS, menempuh 20 ribu km selama 647 hari. Penyu ini berenang mengikuti makanannya, ubur-ubur.
Perburuan telur penyu dan polusi di lautan mengancam keberadaannya.
8.
Macan Siberia
Macan siberia (Panthera tigris altaica) seperti halnya
macan tutul manchuria, bisa ditemukan di bagian bersalju Rusia, China dan
Korea. Sebelum dilindungi, macan ini berjumlah 40-50 ekor, namun kini meningkat
menjadi 500 ekor.
Perlindungan spesies ini melibatkan pemerintah China dan Rusia sejak tahun 2010. Biarpun demikian, keberadaannya masih terancam punah.
Perlindungan spesies ini melibatkan pemerintah China dan Rusia sejak tahun 2010. Biarpun demikian, keberadaannya masih terancam punah.
9.
Salamander Raksasa China
Disebut raksasa karena salamander
(Andrias davidianus) jenis ini bisa
tumbuh sampai 6 kaki alis sekitar 1,8 meter! Salamander ini hidup endemik di
pegunungan berbatu dan danau-danau di China.
Sekali bertelur, salamander ini bisa menghasilkan 500 telur. Namun demikian ancaman terbesarnya adalah perburuan untuk diambil dagingnya. Daging salamander ini selain dimakan di China, juga dibuat koleksi dan bahan obat-obatan.
Sekali bertelur, salamander ini bisa menghasilkan 500 telur. Namun demikian ancaman terbesarnya adalah perburuan untuk diambil dagingnya. Daging salamander ini selain dimakan di China, juga dibuat koleksi dan bahan obat-obatan.
10
Burung Kakatua Malam
Burung kakatua malam (Strigops habroptilus) alias Kakapo, disebut demikian karena dia
seperti burung hantu, nokturnal, hanya berkeliaran di malam hari. Burung ini
endemik di Selandia Baru. Terancam punah karena aktivitas rantai makanan.
Predatornya mulai dari tikus, kucing dan anjing.
Selain itu, suku Maori di Selandia baru memburu burung ini untuk daging dan pakaian. Namun pemerintah Selandia Baru sudah beraksi untuk melestarikannya.
Kendati demikian populasinya hanya 150 ekor yang tersebar di beberapa pulau di Selandia Baru.
Selain itu, suku Maori di Selandia baru memburu burung ini untuk daging dan pakaian. Namun pemerintah Selandia Baru sudah beraksi untuk melestarikannya.
Kendati demikian populasinya hanya 150 ekor yang tersebar di beberapa pulau di Selandia Baru.
0 comments:
Post a Comment