Sebuah laporan penelitian
terkini di Eropa menyebutkan bahwa pria dengan berat badan berlebih cenderung
memroduksi lebih sedikit sperma atau bahwa tidak memroduksi sperma sama sekali.
"Secara umum Anda menduga pria dengan produksi sperma rendah akan lebih sering mengalami kesulitan dalam melakukan pembuahan dibanding pria yang produksi spermanya lebih tinggi, tapi itu tidak sepenuhnya langsung," kata Dr. Jorge Chavarro, dari Harvard School of Public Health.
Seperti dikutip dari laman Kantor Berita Reuters, Chavarro mengatakan bahwa obesitas juga mempengaruhi beberapa indikator kualitas sperma seperti pergerakan sperma serta kualitas genetik yang dibawa.
Para peneliti dari Prancis mengkombinasikan data dari 14 penelitian, dengan membandingkan sampel penghitungan sperma berdasarkan bobot tubuh normal, bobot tubuh berlebih, dan obesitas.
Dr. Sebastien Czernichow dari Rumah Sakit Ambroise Pare, Boulogne-Billancourt, Prancis, mengatakan bahwa dia dan para koleganya melakukan penghitungan sperma dengan membandingkan sperma pada pria berbobot normal, berlebihan dan obesitas.
Hasilnya, 11 persen dari pria dengan bobot tubuh berlebihan memiliki jumlah sperma yang rendah, sisanya sebanyak 39 persen malah hampir tidak menghasilkan sperma.
Sementara itu, 42 persen pria yang mengalami obesitas memiliki jumlah sperma yang rendah dan 81 persen pria obesitas hampir tidak menghasilkan sperma sama sekali saat berejakulasi.
Para peneliti mengemukakan sejumlah teori berbeda mengenai temuan itu, termasuk adanya kemungkinan hormon laki-laki dikonversi menjadi estrogen dalam jaringan lemak yang mempengaruhi proses produksi sperma atau bahwa lebih banyak lemah di panggul dan perut bisa membuat skrotum terlalu panas.
Namun, hasilnya tidak membuktikan bahwa pria kelebihan berat badan dan obesitas lebih banyak mengalami masalah kesubutan--meski anda tidak menganggap orang yang tidak menghasilkan sperma sama sekali itu subur, kata Chavarro.
Ada kemungkinan, kata dia, masalahnya bukan hanya pada obesitas tapi bahwa pada beberapa pria masalah kesehatan kadang membuat berat badan mereka naik dan mempengaruhi produksi sperma mereka, kata Dr. Stephen Winters, Professor Pengobatan dan Kepala Divisi Endokrinologi, Metabolisme dan Diabetes di University of Louisville.
Karena itu para peneliti tidak bisa secara pasti mengatakan apakah pria dengan berat badan berlebih bisa meningkatkan produksi sperma dengan menurunkan berat badan.
"Secara umum Anda menduga pria dengan produksi sperma rendah akan lebih sering mengalami kesulitan dalam melakukan pembuahan dibanding pria yang produksi spermanya lebih tinggi, tapi itu tidak sepenuhnya langsung," kata Dr. Jorge Chavarro, dari Harvard School of Public Health.
Seperti dikutip dari laman Kantor Berita Reuters, Chavarro mengatakan bahwa obesitas juga mempengaruhi beberapa indikator kualitas sperma seperti pergerakan sperma serta kualitas genetik yang dibawa.
Para peneliti dari Prancis mengkombinasikan data dari 14 penelitian, dengan membandingkan sampel penghitungan sperma berdasarkan bobot tubuh normal, bobot tubuh berlebih, dan obesitas.
Dr. Sebastien Czernichow dari Rumah Sakit Ambroise Pare, Boulogne-Billancourt, Prancis, mengatakan bahwa dia dan para koleganya melakukan penghitungan sperma dengan membandingkan sperma pada pria berbobot normal, berlebihan dan obesitas.
Hasilnya, 11 persen dari pria dengan bobot tubuh berlebihan memiliki jumlah sperma yang rendah, sisanya sebanyak 39 persen malah hampir tidak menghasilkan sperma.
Sementara itu, 42 persen pria yang mengalami obesitas memiliki jumlah sperma yang rendah dan 81 persen pria obesitas hampir tidak menghasilkan sperma sama sekali saat berejakulasi.
Para peneliti mengemukakan sejumlah teori berbeda mengenai temuan itu, termasuk adanya kemungkinan hormon laki-laki dikonversi menjadi estrogen dalam jaringan lemak yang mempengaruhi proses produksi sperma atau bahwa lebih banyak lemah di panggul dan perut bisa membuat skrotum terlalu panas.
Namun, hasilnya tidak membuktikan bahwa pria kelebihan berat badan dan obesitas lebih banyak mengalami masalah kesubutan--meski anda tidak menganggap orang yang tidak menghasilkan sperma sama sekali itu subur, kata Chavarro.
Ada kemungkinan, kata dia, masalahnya bukan hanya pada obesitas tapi bahwa pada beberapa pria masalah kesehatan kadang membuat berat badan mereka naik dan mempengaruhi produksi sperma mereka, kata Dr. Stephen Winters, Professor Pengobatan dan Kepala Divisi Endokrinologi, Metabolisme dan Diabetes di University of Louisville.
Karena itu para peneliti tidak bisa secara pasti mengatakan apakah pria dengan berat badan berlebih bisa meningkatkan produksi sperma dengan menurunkan berat badan.
1 comments:
io tha ??
Post a Comment