Kita sudah sering mendengar bahwa yoga adalah latihan mendengarkan tubuh. Latihan yoga dimulai dengan merasakan dan mendengarkan sensasi tubuh saat melakukan asana (postur yoga). Kita belajar membaca reaksi tubuh dari setiap gerakan maupun saat berdiam menahan postur.
Saat kita melakukannya dengan baik, tubuh akan mengajak pikiran untuk masuk ke postur tersebut lebih dalam. Tapi saat kita sudah mencapai batas, tubuh akan bereaksi dan mencari posisi yang paling nyaman. Begitu kita terbiasa mendengarkan tubuh kita, latihan yoga menjadi alami. Kita dapat bergerak dengan lentur dan cidera dapat dihindarkan.
Namun, latihan komunikasi dengan tubuh juga dapat dilakukan secara dua arah. Kita dapat berbicara dengan tubuh untuk masuk ke dalam postur, bertahan dalam postur, maupun keluar dari postur yoga. Hal ini seperti berlatih afirmasi untuk mencapai hasil yang positif. Contohnya, ketika melakukan pose Pejuang (atau Warrior), kita dapat berkata dalam hati, "saya kuat bagaikan sang pejuang."
Ucapkan kalimat tersebut beberapa kali dan kita akan menjadi pejuang yang tangguh.
Bagi saya, hal ini sangat bermanfaat saat kondisi tubuh sedang lemah. Saya sempat sakit beberapa minggu lalu, dan inilah yang saya lakukan dalam latihan yoga. Saya lakukan beberapa pose yoga yang bersifat restoratif, dimana saya berdiam dalam postur yoga selama 5-10 menit, dan selama itu pula saya berbicara dengan tubuh saya. Ketika melakukan pose Anak Kecil (atau Child's Pose), contohnya, saya berkata "saya tunduk pada alam dan mengistirahatkan diri sepenuhnya."
Hal ini terdengar sederhana, tapi tidaklah mudah karena perut saya terus bergejolak selama melakukan postur tersebut. Hasilnya langsung nyata, dimana setelah beberapa menit saya harus lari ke kamar mandi. Saya lakukan 2-3 kali sesi yoga restoratif dalam sehari dan saya segera sembuh.
Berbicara dengan tubuh dapat menjadi cara untuk masuk ke dalam postur yoga secara lebih mendalam dan menjadi lebih tenang. Inilah yang dimaksud dengan yoga, menyatukan tubuh, pikiran dan perasaan. Biarkan tubuh melakukan gerakan dan postur yoga, biarkan pikiran menerima dan memproses apa yang dikatakan oleh tubuh, dan biarkan jiwa kita merasakan harmonisasi antara tubuh dan pikiran.
Catatan:
Harap diketahui bahwa tulisan di atas hanya bersifat sebagai informasi dan tidak bermaksud menjadikan yoga sebagai terapi pengganti pengobatan. Harap konsultasikan dengan dokter untuk setiap masalah kesehatan Anda sebelum berlatih yoga.
Saat kita melakukannya dengan baik, tubuh akan mengajak pikiran untuk masuk ke postur tersebut lebih dalam. Tapi saat kita sudah mencapai batas, tubuh akan bereaksi dan mencari posisi yang paling nyaman. Begitu kita terbiasa mendengarkan tubuh kita, latihan yoga menjadi alami. Kita dapat bergerak dengan lentur dan cidera dapat dihindarkan.
Namun, latihan komunikasi dengan tubuh juga dapat dilakukan secara dua arah. Kita dapat berbicara dengan tubuh untuk masuk ke dalam postur, bertahan dalam postur, maupun keluar dari postur yoga. Hal ini seperti berlatih afirmasi untuk mencapai hasil yang positif. Contohnya, ketika melakukan pose Pejuang (atau Warrior), kita dapat berkata dalam hati, "saya kuat bagaikan sang pejuang."
Ucapkan kalimat tersebut beberapa kali dan kita akan menjadi pejuang yang tangguh.
Bagi saya, hal ini sangat bermanfaat saat kondisi tubuh sedang lemah. Saya sempat sakit beberapa minggu lalu, dan inilah yang saya lakukan dalam latihan yoga. Saya lakukan beberapa pose yoga yang bersifat restoratif, dimana saya berdiam dalam postur yoga selama 5-10 menit, dan selama itu pula saya berbicara dengan tubuh saya. Ketika melakukan pose Anak Kecil (atau Child's Pose), contohnya, saya berkata "saya tunduk pada alam dan mengistirahatkan diri sepenuhnya."
Hal ini terdengar sederhana, tapi tidaklah mudah karena perut saya terus bergejolak selama melakukan postur tersebut. Hasilnya langsung nyata, dimana setelah beberapa menit saya harus lari ke kamar mandi. Saya lakukan 2-3 kali sesi yoga restoratif dalam sehari dan saya segera sembuh.
Berbicara dengan tubuh dapat menjadi cara untuk masuk ke dalam postur yoga secara lebih mendalam dan menjadi lebih tenang. Inilah yang dimaksud dengan yoga, menyatukan tubuh, pikiran dan perasaan. Biarkan tubuh melakukan gerakan dan postur yoga, biarkan pikiran menerima dan memproses apa yang dikatakan oleh tubuh, dan biarkan jiwa kita merasakan harmonisasi antara tubuh dan pikiran.
Catatan:
Harap diketahui bahwa tulisan di atas hanya bersifat sebagai informasi dan tidak bermaksud menjadikan yoga sebagai terapi pengganti pengobatan. Harap konsultasikan dengan dokter untuk setiap masalah kesehatan Anda sebelum berlatih yoga.
Sumber : id.yahoo.com
0 comments:
Post a Comment