Jika permen ikan "Perjaka" besutan mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berhasil menempati juara empat dalam Inovasi Pengembangan Produk Perikanan, dua srikandi asal Yogyakarta berhasil meraih juara kedua dengan inovasi keripik tulang ikan.
Dua mahasiswi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta tersebut adalah Sari Arsini dan Dwi Retno Wulandari. Keduanya mengolah limbah makanan yang biasanya hanya berakhir di tempat sampah. Padahal, tulang ikan memiliki kandungan kalsium yang sangat tinggi.
Menyadari hal tersebut, duo mahasiswi Fakultas Pertanian UGM ini menciptakan keripik berbahan baku tulang ikan. Produk ini diberi nama Fish Bone Calcium Chips atau sering disebut FB Calchips.
"Kami mencoba berinovasi dengan memanfaatkan limbah tulang ikan yang belum banyak dimanfaatkan. Padahal kandungan kalsiumnya tinggi. Inilah yang menjadi nilai tambah di mata dewan juri," ujar Sari seperti disitat dari situs UGM, Kamis (10/11/2011).
Sari mengungkapkan, asupan kalsium bagi tubuh masyarakat Indonesia masih terbilang rendah, yakni sekira 270-300 miligram (mg) per hari. Padahal menurut standar internasional dibutuhkan 1.000-1.200 mg kalsium per hari.
Maka, lanjutnya, FB Calchips menjadi solusi untuk meningkatkan asupan kalsium di dalam tubuh. Pasalnya, satu gram keripik tersebut setara dengan 16,8 mg kalsium. "Dengan menyantap 60-70 keping Calchips per hari dapat memenuhi kebutuhan kalsium yang dibutuhkan tubuh," katanya menjelaskan.
Tulang ikan yang digunakan oleh dua sekawan ini adalah tulang ikan tuna. Sebab, kandungan kalsium pada tulang ikan tersebut paling tinggi dibandingkan ikan lainnya. Proses pembuatan dimulai dengan mempresto tulang ikan, menumbuk, kemudian dikeringkan hingga berbentuk tepung.
"Dari satu kilogram tulang ikan tuna biasanya mampu menghasilkan 400 gram tepung tulang ikan," tutur Sari.
Selanjutnya, tepung ikan diolah menjadi keripik dengan menambahkan tepung kentang dan tepung sagu serta bumbu lainnya. "Selain mengandung kalsium, camilan ini sehat karena tidak mengandung MSG," katanya menerangkan.
Retno menyebutkan, keripik ini memiliki dua variasi rasa, yakni original dan barbekyu. Sementara harga dibanderol Rp19 ribu-Rp28 ribu per satu kilogram. Untuk kemasan kecil 35 gram, dihargai Rp2 ribu dan Rp1.200 untuk kemasan 15 gram.
Meski produk ini berpotensi secara industri, dua sekawan ini belum berencana memproduksi FB Calchips secara massal. Menurut Retno, saat ini mereka masih fokus untuk menyempurnakan produk tersebut.
"Kami baru berkonsenterasi dalam penyempurnaan dan modifikasi FB Calchips. Seperti menambah variasi rasa dan sebagainya," ujar Retno.
Sumber : kampus.okezone.com
0 comments:
Post a Comment